Halaman
ANTROPOLOGI
Untuk Kelas XI SMA dan MA
1
Emmy Indriyawati
ANTROPOLOGI
Untuk Kelas XI SMA dan MA
Oleh:
Emmy Indriyawati
Editor:
Saronto
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-Undang
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. Usaha Makmur
diperbanyak oleh ......
301.07
E
MM
E
MMY
Indriyawati
a
Antropologi
1 :
Untuk Kelas XI SMA dan
MA
/ Oleh Emmy Indriyawati
;
Editor Saronto. — Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
v, 137 hlm.
: ilus.
; 25 cm.
Bibliografi : hlm.131
Indeks : hlm : 135
ISBN 978-979-068-222-1 (nomor jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-224-5
1. Antropologi-Studi dan Pengajaran
I
.
Judul III.
Saronto
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku
teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada
masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan
Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran
yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
27 Tahun 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak
cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk
digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down
load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh
masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga
penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih
mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan
sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung
kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar
dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari
bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2009
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Pengantar
Selamat atas keberhasilan Anda memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi ini Anda akan mempelajari Antropologi.
Materi buku ini telah memenuhi standar buku yang
ditetapkan pemerintah. Buku ini disusun secara sederhana, tetapi
tanpa meninggalkan kebenaran materi yang harus Anda capai.
Buku ini bertujuan untuk membantu Anda mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan kebudayaan dari berbagai suku bangsa
di Indonesia, sehingga Anda akan lebih mengenal karakteristik
setiap kebudayaan tersebut.
Di setiap awal bab disajikan cover bab. Bagian ini
merupakan deskripsi singkat yang menarik berkaitan dengan
materi bab yang bersangkutan. Di setiap awal bab juga diberikan
kata-kata kunci. Kata-kata kunci itu menjadi inti pembahasan
bab. Adapun di setiap akhir bab dilengkapi dengan soal-soal untuk
menguji kompetensi yang telah Anda capai.
Akhirnya, semoga buku ini dapat menemani Anda selama
proses pembelajaran Antropologi. Selamat Belajar. Semoga
kesuksesan selalu bersama Anda.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ..............................................................................................................
iii
Kata Pengantar ..............................................................................................................
iv
Daftar Isi ........................................................................................................................
v
Bab 1. Keberagaman Budaya di Indonesia
A. Budaya Lokal di Indonesia
.......................................................................
3
B. Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Lokal
................................... 27
C. Hubungan Antarbudaya Lokal di Indonesia
............................................ 31
D. Potensi Keberagaman Budaya dalam Masyarakat
................................ 33
E. Pemecahan Permasalahan Akibat Keberagaman Budaya
.................... 37
F. Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap Keberagaman Budaya
.... 44
Uji Kompetensi ................................................................................................ 47
Bab 2. Dinamika dan Pewarisan Budaya
A. Unsur-Unsur Budaya
................................................................................ 53
B. Hubungan dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama/Religi/Kepercaya-
an ................................................................................................................ 55
C. Karakteristik Dinamika Budaya
.............................................................. 68
D. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
............ 79
E. Pewarisan Budaya pada Masyarakat Tradisional dan Modern
............ 82
Uji Kompetensi ................................................................................................ 93
ULANGAN SEMESTER 1
.......................................................................................... 97
Bab 3. Bahasa dan Dialek
A. Bahasa dan Dialek yang Digunakan dalam Masyarakat
....................... 101
B. Keterkaitan antara Bahasa dan Dialek ................................................... 110
C. Tradisi Lisan dalam Masyarakat Setempat ............................................. 113
D. Bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia serta Karakteristik
dan Wilayahnya
......................................................................................... 115
E. Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan ....................... 122
Uji Kompetensi ................................................................................................ 125
ULANGAN AKHIR
..................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................................. 131
GLOSARIUM ............................................................................................................. 132
INDEKS ISTILAH ..................................................................................................... 135
INDEKS PENGARANG
............................................................................................
137
vi
Negara Indonesia merupakan negara
yang memiliki pluralitas tinggi. Keberagaman
suku, bahasa, agama, ras, maupun golongan
justru dapat menunjukkan ciri khas bangsa
Indonesia. Potensi budaya yang besar terse-
but merupakan sumber kekayaan budaya
nasional.
Agar Anda lebih paham dan mengerti
mengenai keberagaman budaya yang ada di
Indonesia, pelajarilah materi pada bab ini
dengan baik.
Sumber:
Ensiklopedi Nasional
Indonesia
, 1997
Tujuan pembelajaran Anda pada bab ini adalah:
x
dapat mengidentifikasikan budaya lokal di Indonesia;
x
dapat menjelaskan pengaruh budaya asing terhadap budaya
lokal;
x
dapat menjelaskan hubungan antarbudaya dalam masyarakat
di Indonesia;
x
dapat melakukan pengamatan terhadap potensi-potensi budaya
yang dimiliki bangsa Indonesia;
x
dapat mengidentifikasi berbagai pemecahan masalah akibat
keberagaman budaya;
x
dapat menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap
keberagaman budaya.
Kata-Kata Kunci
x
Keberagaman budaya
x
Budaya lokal
x
Potensi budaya
BAB 1
KEBERAGAMAN BUDAYA
DI INDONESIA
Antropologi SMA Jilid 1
2
Keberagaman Budaya di Indonesia
3
A. Budaya Lokal di Indonesia
Bangsa Indonesia terkenal dengan masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam. Pada setiap daerah masyarakat
kita mengembangkan kebudayaan masing-masing. Kebudayaan
yang dikembangkan di daerah-daerah dinamakan kebudayaan lokal.
Kebudayaan-kebudayaan lokal yang berkembang di Indonesia
antara lain sebagai berikut.
1. Kebudayaan suku bangsa Batak
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Di daerah Batak terdapat beberapa agama, antara
lain: agama Islam, agama Katolik, dan agama Kristen
Protestan. Meskipun demikian, konsep-konsep kepercaya-
an atau religi purba masih hidup terutama di pedesaan.
Sumber utama untuk mengetahui sistem kepercayaan dan
religi purba ini adalah buku pustaka yang terbuat dari kayu
dan ditulis dengan huruf Batak. Buku tersebut memuat
konsep-konsep tentang pencipta, jiwa, roh, dan dunia
akhirat.
b. Sistem Kekerabatan
Perkawinan pada masyarakat Batak merupakan
suatu pranata yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki
dengan seorang perempuan. Perkawinan juga mengikat
kaum kerabat laki-laki (
paranak
dalam bahasa Toba, si
pempokan dalam bahasa Karo) dengan kaum kerabat si
perempuan (
parboru
dalam bahasa Toba,
sinereh
dalam
bahasa Karo). Menurut adat lama pada masyarakat Batak,
seorang laki-laki tidak bebas dalam memilih jodoh.
Perkawinan antara orang-orang
rimpal
(
marpariban
dalam bahasa Toba) yakni perkawinan dengan anak
perempuan dari saudara laki-laki ibunya (
cross cousin
)
dianggap perkawinan ideal.
Sistem kekerabatan masyarakat Batak adalah
patri-
lineal
, dengan dasar satu ayah, satu kakek atau satu nenek
moyang. Dalam masyarakat Batak hubungan berdasarkan
satu ayah disebut
sada bapa
(bahasa Karo) atau
saama
(bahasa Toba). Adapun kelompok kekerabatan terkecil
adalah keluarga batih (keluarga inti, terdiri atas ayah, ibu,
dan anak-anak) yang disebut
jabu
, dan
ripe
dipakai untuk
keluarga luas yang
virilokal
(tinggal di rumah keluarga
pihak laki-laki). Dalam masyarakat Batak, banyak
pasangan yang sudah kawin tetap tinggal bersama orang
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat
mengidentifikasi ber-
bagai budaya lokal di
Indonesia.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.1 Perkawinan pada
masyarakat Batak tidak hanya
mengikat seorang laki-laki dan
perempuan. Perkawinan juga
mengikat kaum kerabat laki-laki
dan kaum kerabat si perempuan.
Antropologi SMA Jilid 1
4
tuanya. Adapun perhitungan hubungan berdasarkan satu
kakek atau satu nenek moyang disebut
sada nini
(pada
masyarakat Karo) dan
saompu
(pada masyarakat Toba).
Keluarga sada nini atau saompu merupakan klen kecil.
Adapun klen besar dalam masyarakat Batak adalah
merga
(dalam bahasa Karo) atau
marga
(dalam bahasa Toba).
c. Sistem Politik
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerin-
tahan dan kepemimpinan. Pada masyarakat Batak sistem
kepemimpinan ini terbagi atas tiga bidang sebagai berikut.
1) Kepemimpinan di Bidang Adat
Kepemimpinan di bidang adat meliputi: perkawinan dan
perceraian, kematian, warisan, penyelesaian perselisih-
an, kelahiran, dan sebagainya.
Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada dalam
tangan seorang tokoh, tetapi berupa musyawarah
Dalihan Na Tolu
(Toba) dan
Sangkep Sitelu
(Karo).
Dalam pelaksanaan musyawarah adat, sidang (
ning-
gem
) dipimpin oleh
Suhut
.
Suhut
ialah orang yang
mengundang para pihak kerabat
dongan sabutuha
,
hula
-
hula,
dan
boru
dalam
Dalikan Na Tolu
.
Keputusannya merupakan hasil musyawarah dengan
kerabat-kerabat tersebut.
2) Kepemimpinan di Bidang Agama
Dalam masyarakat Batak, kepemimpinan dalam bidang
agama berhubungan dengan perdukunan dan roh nenek
moyang serta kekuatan-kekuatan gaib. Pemimpin
keagamaan dipegang oleh
guru sibaso
.
3) Kepemimpinan di Bidang Pemerintahan
Dalam bidang pemerintahan, kepemimpinan dipegang
oleh salah satu keturunan dari
merga taneh
. Oleh
sebab itu, faktor tradisi masih melekat dalam memilih
pemimpin pemerintahan. Adapun tugas pemimpin
pemerintahan, yaitu menjalankan pemerintahan sehari-
hari. Pada saat ini, masyarakat Batak selalu mencari
orang yang dianggap mampu dan memahami segala
persoalan yang terdapat dalam masyarakat.
d. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi atau sistem mata pencaharian yang
dilakukan masyarakat Batak adalah bercocok tanam di
sawah, ada juga yang di ladang seperti suku bangsa Karo,
Simalungun, dan Pakpak.
Praktik Antropologi
(Apresiasi terhadap
Keberagaman Agama)
Sistem kepercayaan/
agama yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia
sangat banyak. Setiap
suku bangsa memiliki
sistem kepercayaan
yang berbeda dengan
suku bangsa yang lain.
Meskipun demikian, ke-
hidupan masyarakat In-
donesia selalu rukun.
Menurut Anda, apa
yang menyebabkan
kerukunan antarumat
beragama di Indonesia
senantiasa terjaga?
Uraikan pendapat Anda
melalui pendekatan bu-
daya.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.2
Datu adalah
pemimpin masyarakat Batak di
pedalaman.
Keberagaman Budaya di Indonesia
5
Masyarakat Batak mengenal sistem gotong-royong
dalam bertani, dalam bahasa Karo disebut
raren
,
sedangkan dalam bahasa Toba disebut
marsiurupan
.
Gotong royong dilakukan dengan mengerjakan tanah secara
bersama-sama oleh tetangga atau kerabat dekat. Alat yang
digunakan untuk bercocok tanam, antara lain cangkul, bajak
(
tenggala
dalam bahasa Karo,
luku
dalam bahasa Toba),
dan
tongkat tugal
(
engkol
dalam bahasa Karo). Bajak
biasanya ditarik dengan sapi/kerbau, sabit (
sabi-sabi
dalam
bahasa Toba) dipakai untuk memotong padi, ada juga yang
memakai ani-ani.
Peternakan yang diusahakan oleh masyarakat Batak,
seperti kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Babi
biasanya untuk dimakan dan juga digunakan dalam upacara
adat.
Di Pulau Samosir tepi Danau Toba, menangkap ikan
dilakukan intensif dengan perahu lesung (
Solu
) dan hasilnya
dijual ke kota.
e. Sistem Kesenian
1) Seni Bangunan
Rumah adat Batak disebut
ruma/jabu
(bahasa Toba) merupakan kombinasi
seni pahat ular serta kerajinan.
Ruma
akronim
Ririt di Uhum Adat
yang artinya sumber hukum adat dan
sumber pendidikan masyarakat Batak.
Ruma
berbentuk panggung yang terdiri
atas tiang rumah yang berupa kayu
bulat, tiang yang paling besar disebut
tiang persuhi. Tiang-tiang tersebut
berdiri di tiap sudut di atas batu sebagai
pondasi yang disebut batu persuhi.
Bagian badan terbuat dari papan tebal,
sebagai dinding muka belang, kanan dan
kiri, dinding muka belakang penuh ukiran
cicak. Atap sebelah barat dan timur
menjulang ke atas dan dipasang tanduk
kerbau sebagai lambang pengharapan.
2) Seni Tari
Tari yang terkenal dari Batak, yaitu tor-tor. Tari tor-tor
terdiri atas beberapa jenis. Beberapa jenis tari tor-tor
sebagai berikut.
a)
Pangurdot
, anggota badan yang bergerak hanya
kaki, tumit, hingga bahu.
S
Gambar 1.4
Rumah adat Batak menunjukkan
karya seni yang tinggi dengan penampilan penuh
ukiran serta dihiasi tanduk kerbau sebagai lambang
pengharapan.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.3
Pertanian meru-
pakan salah satu mata penca-
harian masyarakat Batak.
Antropologi SMA Jilid 1
6
b)
Pangeal
, anggota badan yang bergerak hanya
pinggang, tulang punggung, dan bahu.
c)
Pandenggal
, anggota badan yang bergerak hanya
lengan, telapak tangan hingga jari tengah.
d)
Siangkupna
, anggota badan yang bergerak hanya
leher.
e)
Hapunana
, anggota badan yang bergerak hanya
wajah.
3) Seni Musik
Seni musik suku bangsa Batak adalah
ogung saba-
ngunan
. Peralatan yang digunakan adalah empat
gendang dan
lima taganing
(sejenis gamelan Batak).
Nama-nama gendang ogung, yaitu
oloan
,
ihutan
,
doal
, dan
jeret
.
Macam-macam tari tor-tor yang diiringi ogung sa-
bangunan sebagai berikut.
a)
Tor-tor/gondang mula-mula
, dilakukan dengan
menyembah berputar ke arah mata angin.
b)
Tor-tor/gondang mangido pasu-pasu
, dilakukan
dengan tangan menari artinya petuah, nasihat, dan
amanat orang tua.
c)
Tor-tor/gondang liat-liat
, dilakukan dengan mena-
ri berkeliling artinya keluarga mendapat kebahagia-
an.
d)
Tor-tor/gondang hasahatan
, dilakukan dengan
menari di tempat artinya petuah/rahmat Tuhan
YME.
4) Seni Kerajinan
Kerajinan suku bangsa Batak yang terkenal adalah kain
ulos. Peranan
ulos
bagi masyarakat Batak sejak lahir
hingga meninggal sangat tinggi. Macam-macam ulos
dan fungsinya dalam suatu acara, meliputi:
a)
ulos lobu-lobu
adalah ulos yang diberi-
kan ayah kepada putra dan menantu saat
pernikahan;
b)
ulos hela
adalah ulos yang diberikan
orang tua pengantin perempuan;
c)
ulos tondi
adalah ulos yang diberikan
orang tua kepada putrinya saat hamil tua;
d)
ulos tujung
adalah ulos yang diberikan
kepada janda atau duda.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik)
Bacalah buku-buku me-
ngenai kebudayaan
suku bangsa Batak. Apa
nama-nama alat musik
tradisional suku bangsa
Batak? Sebutkan dan
sertakan pula gambar-
gambarnya. Kumpulkan
hasil kerja Anda kepada
bapak/ibu guru.
S
Gambar 1.5
Tari tor-tor
merupakan salah satu tari
yang terkenal dari Batak. Tari
tor-tor biasanya dipertun-
jukkan pada perayaan horja
(pesta) dalam sebuah perka-
winan.
Sumber:
Indonesian
Heritage,
2002
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.6
Kain ulos adalah hasil kera-
jinan suku bangsa Batak yang terkenal.
Keberagaman Budaya di Indonesia
7
e)
ulos saput
adalah ulos penutup jenazah yang
diberikan paman almarhum jika yang meninggal
laki-laki;
2. Kebudayaan suku bangsa Minangkabau
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Sebagian besar masyarakat Minangkabau beragama
Islam. Masyarakat desa percaya dengan hantu, seperti
kuntilanak, perempuan menghirup ubun-ubun bayi dari jauh,
dan menggasing (santet), yaitu menghantarkan racun
melalui udara. Upacara-upacara adat di Minangkabau
meliputi:
1) upacara
Tabuik
adalah upacara peringatan kematian
Hasan dan Husain di Padang Karabela;
2) upacara
Kitan
dan
Katam
berhubungan dengan
lingkaran hidup manusia, seperti:
a) upacara Turun Tanah/Turun Mandi adalah upacara
bayi menyentuh tanah pertama kali,
b) upacara
Kekah
adalah upacara memotong rambut
bayi pertama kali.
3) Upacara selamatan orang meninggal pada hari ke-7,
ke-40, ke-100, dan ke-1000.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan dalam masyarakat Minangkabau
adalah
matrilineal
(garis keturunan ibu), sehingga sistem
kekerabatan memerhitungkan dua generasi di atas ego laki-
laki dan satu generasi di bawahnya. Urutannya sebagai
berikut.
1) Ibunya ibu.
2) Saudara perempuan dan laki-laki ibunya ibu.
3) Saudara laki-laki ibu.
4) Anak laki-laki, perempuan saudara perempuan ibu
ibunya ego.
5) Saudara laki-laki dan perempuan ego.
6) Anak laki-laki dan perempuan saudara perempuan ibu.
7) Anak laki-laki dan perempuan saudara perempuan ego.
8) Anak laki-laki dan perempuan anak perempuan saudara
perempuan ibunya ibu.
Kesatuan keluarga kecil seperti di atas disebut
paruik
,
pada sebagian masyarakat ada kesatuan yang disebut
kampueng
yang memisahkan
paruik
dengan suku.
Kepentingan keluarga diurus oleh laki-laki yang bertindak
sebagai niniek mamak.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Carilah informasi menge-
nai kebudayaan suku
bangsa Minangkabau.
Apa saja kebudayaan
yang masih tetap diles-
tarikan sampai seka-
rang? Untuk mendu-
kung hasil kerja Anda,
gunakan literatur-lite-
ratur terbaru atau mela-
lui internet. Buatlah la-
poran sederhana dari
hasil kerja Anda secara
rapi. Lalu kumpulkan
kepada bapak/ibu guru.
Antropologi SMA Jilid 1
8
Dalam hal jodoh masyarakat Minangkabau memilih
dari luar suku, tetapi pola itu kini mulai hilang. Bahkan
akibat pengaruh dunia modern, perkawinan endogami lokal
tidak lagi dipertahankan.
c. Sistem Politik
Kepala suku masyarakat Minangkabau disebut
penghulu
,
dubalang
, dan
manti
.
Dubalang
bertugas
menjaga keamanan kampung, sedangkan
manti
berhu-
bungan dengan tugas-tugas keamanan.
Kesatuan dari beberapa kampung disebut
nagari
. Sistem
pemerintahannya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1)
Laras Bodi-Caniago
berhubungan dengan tokoh
Datuek Parapatiek nan Sabatang
.
2)
Laras Koto-Piliang
berhubungan dengan tokoh
Datuek Katumenggungan
.
Dalam sistem pemerintahan Laras Bodi-Caniago me-
nunjukkan sistem yang demokratis, karena musyawarah
selalu diutamakan.
d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Minangkabau sebagian
besar sebagai petani. Bagi yang tinggal di pinggir laut mata
pencaharian utamanya menangkap ikan. Seiring dengan
perkembangan zaman, banyak masyarakat Minangkabau
yang mengadu nasib ke kota-kota besar. Seperti yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada saat ini.
2
3
5
4
2
3
5
4
68
2
ibu
ego
6
8
7
7
+ 2
+1
0
-1
Keterangan: = perempuan = laki-laki
Bagan 1.1 Sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau.
Sumber:
Koentjaraningrat,
1983
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Sosial)
Buatlah kelompok 4 – 6
orang yang terdiri atas
laki-laki dan perempuan.
Usahakan anggota ke-
lompok berasal dari su-
ku, agama, ras, dan bu-
daya yang berbeda-be-
da. Diskusikan dengan
kelompok Anda dengan
tema sebagai berikut.
Minangkabau dikatakan
suku bangsa yang unik
karena menganut garis
keturunan matrilineal,
tidak seperti kebanyak-
an suku bangsa yang
menganut sistem patrili-
neal.
Menurut kelompok An-
da, apa alasan suku
bangsa ini memilih
bahkan mempertahan-
kan sistem matrilineal?
Presentasikan hasil dis-
kusi kelompok Anda di
depan kelas.
Keberagaman Budaya di Indonesia
9
Masyarakat Minangkabau juga banyak
yang menjadi perajin. Kerajinan yang
dihasilkan adalah kain songket. Hasil
kerajinan tersebut merupakan cendera-
mata khas dari Minangkabau.
e. Sistem Kesenian
1) Seni Bangunan
Rumah adat Minangkabau disebut
rumah gadang. Rumah gadang
terdiri atas
biliek
sebagai ruang
tidur, dan
didieh
sebagai ruang
tamu. Ciri utama rumah itu adalah
bentuk lengkung atapnya yang
disebut
gonjong
yang artinya
tanduk rebung. Antara atap dan
lantai terdapat
pegu
. Di desa
Balimbing lebih kurang 10 km dari
timur kota Batu Sangkar banyak
dijumpai rumah gadang yang
berumur 300 tahun.
2) Seni Tari
Tari-tarian yang ada adalah tari
silat kucing dan tari silat tupai
malompek yang masih dijumpai di
daerah-daerah Payakumbuh. Lagu
yang digunakan dalam tari itu
adalah Cak Din Din, Pado-Pado,
Siamang Tagagau, Si Calik Ma-
menjek, Capo, dan Anak Harimau
dalam Gauang. Selain itu juga
terdapat tari piring, tari Lilin, tari
payung, dan tari serampang dua
belas.
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.7
Sebagian masyarakat Minangkabau
mempunyai mata pencaharian bertani.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.9
Rumah gadang adalah rumah adat Mi-
nangkabau.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.10
Tari piring merupakan salah satu tarian
dari Minangkabau.
Sumber:
http://
images.google.co.id
W
Gambar 1.8 Songket dari
Minangkabau.
Antropologi SMA Jilid 1
10
3) Seni Musik
Alat-alat musik tradisonal dari suku
bangsa Minangkabau adalah
saluang dan talempong. Saluang
biasa dikenal dengan seruling,
sedangkan talempong mirip dengan
gamelan yang dibunyikan dengan
pemukul.
4) Seni Sastra
Seni sastra yang berkembang pada
suku bangsa Minangkabau dan
pada umumnya adalah seni sastra
pantun yang berupa nasihat.
3. Kebudayaan Jawa
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa adalah
Islam. Selain itu juga terdapat penganut agama Kristen,
Katolik, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa percaya
bahwa hidup diatur oleh alam, maka ia bersikap
nrimo
(pasrah). Masyarakat Jawa percaya keberadaan arwah/
roh leluhur dan makhluk halus seperti
lelembut
,
tuyul
,
demit
, dan
jin
.
Selamatan adalah upacara ma-
kan bersama yang telah diberi doa
sebelumnya. Ada empat selamatan di
Jawa sebagai berikut.
1) Selamatan lingkaran hidup ma-
nusia, meliputi: hamil tujuh bulan,
potong rambut pertama, kematian,
dan kelahiran.
2) Selamatan bersih desa, upacara
sebelum, dan sesudah panen.
3) Selamatan yang berhubungan
dengan hari-hari/bulan-bulan
besar Islam.
4) Selamatan yang berhubungan
dengan peristiwa khusus, perja-
lanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru.
Jenis selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga
hari), mitung dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat
puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari).
S
Gambar 1.12
Upacara “Slametan” sudah biasa dila-
kukan oleh masyarakat Jawa sebagai ritual pada acara-
acara tertentu.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.11
Saluang dan
talempong adalah alat musik
khas Minangkabau.
Keberagaman Budaya di Indonesia
11
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan suku bangsa Jawa adalah
bila-
teral
(garis keturunan ayah dan ibu). Dalam sistem
kekerabatan masyarakat Jawa, digunakan istilah-istilah
sebagai berikut.
1) Ego menyebut orang tua laki-laki adalah
bapak
/
rama
.
2) Ego menyebut orang tua perempuan adalah
simbok
/
biyung
.
3) Ego menyebut kakak laki-laki adalah
kang mas
,
kakang mas
.
4) Ego menyebut kakak perempuan adalah
mbakyu
.
5) Ego menyebut adik laki-laki adalah
adhi
,
dhimas
,
dik
,
atau
le
.
6) Ego menyebut adik perempuan adalah
ndhuk
,
denok
,
atau
di
.
Dalam masyarakat Jawa, istilah-istilah di atas meru-
pakan tata cara sopan santun pergaulan yang harus diterap-
kan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila melanggar na-
sihat orang tua akan sengsara atau disebut
kuwalat
.
c. Sistem Politik
Desa di Jawa disebut kelurahan yang dikepalai oleh
lurah. Dalam pekerjaannya lurah dan pembantu-pemban-
tunya mempunyai tugas pokok memelihara keamanan desa.
Pembantu-pembantu lurah, meliputi:
1)
carik
: pembantu umum/sekretaris desa,
2)
sosial
: memelihara kesejahteraan penduduk,
3)
kaum
: mengurusi soal nikah, rujuk, talak, dan kematian.
d. Sistem Ekonomi
Bertani merupakan mata penca-
harian utama. Bertani dilakukan di la-
dang dan sawah. Selain dari pertanian,
masyarakat Jawa juga menjalankan
usaha sambilan, seperti mencetak batu
bata, membatik, tukang kayu, dan
menganyam tikar.
e. Sistem Kesenian
1) Seni Bangunan
Rumah adat di Jawa Timur disebut
rumah Situbondo, sedangkan ru-
mah adat di Jawa Tengah disebut
Istana Mangkunegaran. Istana
Mangkunegaran merupakan rumah
adat Jawa asli.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Bacalah buku-buku me-
ngenai kebudayaan su-
ku bangsa Jawa. Bagai-
mana sistem kekera-
batan di Jawa? Buatlah
diagram istilah-istilah
dalam sistem kekera-
batan tersebut. Kum-
pulkan hasil tugas Anda
kepada bapak/ibu guru.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.13
Bertani merupakan mata pencaharian
utama masyarakat Jawa.
Antropologi SMA Jilid 1
12
2) Seni Tari
Tarian-tarian di Jawa beraneka ragam di antaranya
sebagai berikut.
a) Tari tayuban adalah tari untuk
meramaikan suasana acara,
seperti: khitanan dan perka-
winan. Penari tayuban terdiri
atas beberapa perempuan.
b) Tari reog dari Ponorogo. Penari
utamanya menggunakan
topeng.
c) Tari serimpi adalah tari yang
bersifat
sakral
dengan irama
lembut.
d) Tari gambyong.
e) Tari bedoyo.
3) Seni Musik
Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal.
Gamelan terdiri atas gambang, bonang, gender, saron,
rebab, seruling, kenong, dan kempul.
S
Gambar 1.15
Tari reog adalah tari yang khas berasal
dari Ponorogo.
Sumber:
Ensiklopedi Nasional Indonesia,
1997
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.14
(a) Rumah adat Jawa Timur, (b) Rumah adat Jawa Tengah.
(a)
(b)
Keberagaman Budaya di Indonesia
13
4) Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan yang terkenal adalah wayang, selain
itu juga kethoprak, ludruk, dan kentrung.
4. Kebudayaan suku bangsa Sunda
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Pada saat ini sebagian besar masyarakat Sunda
menganut agama Islam. Selain Islam juga terdapat penganut
Katolik, Kristen, Hindu, dan Buddha.
Dalam masyarakat Sunda mengenal tahap kehidupan
seseorang yang ditandai dengan berbagai upacara dan sela-
matan, seperti: acara perkawinan, turun tanah, kelahiran,
dan sunatan.
Selamatan dipimpin oleh modin desa (guru ngaji) yang
diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri juga dengan
pembacaan surah al-Fatihah. Hidangan selamatan tidak
jauh berbeda dengan adat Jawa, yaitu berupa
tumpeng
.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Sunda adalah
bilateral
(garis keturunan ayah ataupun ibu). Sistem
kekerabatan dan perkawinan dilakukan secara Islam.
Bentuk keluarga yang terkenal adalah keluarga batih, yaitu
suami, istri, dan anak-anak.
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.16
Gamelan merupakan seni
musik Jawa.
W
Gambar 1.17
Wayang kulit meru-
pakan seni pertunjukan yang berkem-
bang di Jawa. Pada awalnya wayang kulit
digunakan oleh wali sanga untuk me-
nyiarkan agama Islam.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Buatlah laporan seder-
hana mengenai upacara-
upacara adat yang ber-
kembang dalam masya-
rakat Sunda, misalnya
upacara perkawinan,
kelahiran, sunatan, dan
sebagainya.
Gunakan buku-buku
yang terkini atau Anda
dapat mencari informasi
melalui internet. Kum-
pulkan laporan Anda
kepada bapak/ibu guru.
Antropologi SMA Jilid 1
14
Di Sunda mengenal tujuh generasi ke atas dan ke bawah
sebagai berikut.
1) Tujuh generasi ke atas: kolot, embah, buyut, bao, jangga
wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.
2) Tujuh generasi ke bawah: anak, incu, buyut, bao, jangga
wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.
c. Sistem Politik
Istilah kepala desa di beberapa tempat di Sunda ber-
beda-beda, misalnya di desa Bojongloa dikenal dengan
kuwu
, yang bertugas mengurus kepentingan warga desa.
Kuwu
dipilih oleh rakyat. Dalam menjalankan tugas
kuwu
dibantu oleh:
1) seorang juru tulis, bertugas mengurusi pajak dan
memelihara arsip;
2) tiga orang
kokolot
, bertugas menjalankan perintah/
menyampaikan pengaduan rakyat kepada pamong
desa;
3) seorang
kulisi
, bertugas menjaga keamanan desa;
4) seorang
ulu-ulu
, bertugas mengatur pembagian air
irigasi;
5) seorang
amil
, pertugas mengurusi kematian, kelahiran,
rujuk, dan nikah;
6) tiga pembina desa yang terdiri atas satu orang kepo-
lisian dan dua orang dari angkatan darat.
d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian saat ini ber-
aneka ragam, antara lain dari sektor
perkebunan, perdagangan, dan
pertanian. Dalam sektor perda-
gangan mengalami kemajuan yang
pesat. Perkebunan banyak terdapat
di daerah ini, seperti perkebunan
teh, kelapa sawit, kina, dan tebu.
Pertanian dikembangkan di Jawa
Barat antara lain padi, jagung,
ketela, kacang tanah, dan kedelai.
e. Sistem Kesenian
1) Seni Bangunan
Rumah adat di Sunda bermodel Keraton Kasepuhan
Cirebon yang memiliki empat ruang, yaitu sebagai
berikut.
a)
Pendopo
: tempat untuk penjaga keselamatan sul-
tan.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.18
Perkebunan teh
merupakan salah satu mata
pencaharian penduduk di Jawa
Barat. Perkebunan teh sangat
cocok di Jawa Barat, karena
daerahnya berhawa dingin.
Keberagaman Budaya di Indonesia
15
b)
Pringgondani
: tempat sultan
memberi perintah kepada
adipati.
c)
Prabayasa
: tempat sultan
menerima tamu.
d)
Panembahan
: ruang kerja
dan tempat istirahat sultan.
Nama-nama tempat di Sunda
banyak menggunakan kata Ci
yang artinya air. Misal: Ciamis,
Cipanas, Cibatu, dan Cicalengka.
2) Seni Tari
Tari yang populer di Sunda
adalah tari jaipong, yaitu
paduan tari ketuk tilu dan
tari gendong pencok. Seni
tari merupakan salah satu
daya tarik di tanah para-
hiyangan. Tari yang lain, yai-
tu tari kuncoran, tari kupu-
kupu, dan tari rimlong.
3) Seni Musik
Alat musik tradisional Sunda
adalah angklung, calung,
kecapi, dan degung. Alat
musik digunakan untuk
mengiringi tembang dan
kawih.
Tembang
adalah
puisi yang diiringi kecapi dan
suling.
Kawih
adalah lagu
bebas yang diiringi dengan
angklung dan calung.
4) Seni Sastra
Sunda kaya akan seni sastra, misalnya Prabu
Siliwangi yang diungkapkan dalam bentuk
pantun, dan Si Kabayan dan Sangkuriang yang
diungkapkan dalam bentuk prosa.
5) Seni Pertunjukan
Pertunjukan yang paling terkenal di Sunda adalah
wayang golek. Wayang golek adalah boneka
kayu dengan penampilan yang sangat menarik
dan atraktif.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.19
Rumah adat Sunda.
S
Gambar 1.21
Alat musik tradisional yang terkenal dari suku
bangsa Sunda, Jawa Barat adalah angklung, yang dibuat dari bambu
hitam.
Sumber:
Ensiklopedi Populer Anak,
1998
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.22
Wayang golek adalah
pertunjukan yang paling terkenal di
Sunda.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.20 Tari Jaipong adalah tarian khas dari Sunda.
Antropologi SMA Jilid 1
16
5. Kebudayaan suku bangsa Bali
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Masyarakat Bali sebagian besar menganut agama Hindu-
Bali. Mereka percaya adanya satu Tuhan dengan konsep
Trimurti yang terdiri atas tiga wujud, yaitu:
1) Brahmana
: menciptakan;
2) Wisnu
: yang memelihara;
3) Siwa
: yang merusak.
Selain itu hal-hal yang mereka anggap penting adalah
sebagai berikut.
1) Atman
: roh yang abadi.
2) Karmapala : buah dari setiap perbuatan.
3) Purnabawa : k
elahiran kembali jiwa.
Tempat ibadah agama Hindu disebut
pura. Pura memiliki sifat berbeda,
sebagai berikut:
1) Pura Besakih: sifatnya umum
untuk semua golongan.
2) Pura Desa (
kayangan tiga
): khu-
sus untuk kelompok sosial setem-
pat.
3) Sanggah: khusus untuk leluhur.
Di Bali terdapat beribu-ribu pura dan
sanggah. Masing-masing pura dan
sanggah memiliki tanggal perayaan
yang berbeda-beda, yaitu sebagai
berikut.
1) Tanggalan Hindu–Bali
Tanggalan Hindu–Bali terdiri atas 12 bulan yang
lamanya 355 hari. Sistem perhitungan dengan sistem
Hindu disebut
Syuklapaksa
. Tahun baru Saka (Nyepi)
jatuh pada tanggal satu bulan kesepuluh.
2) Tanggalan Jawa–Bali
Tanggalan Jawa–Bali terdiri atas 30
wuku
. Tiap
wuku
terdiri atas tujuh hari. Perayaan yang didasarkan atas
perhitungan penanggalan Jawa-Bali misalnya hari raya
Galungan dan Kuningan. Selain itu juga digunakan untuk
upacara-upacara sebagai berikut.
a)
Manusia yadnya
: upacara siklus hidup masa
anak-anak sampai dewasa.
b)
Dewa yadnya
: upacara pada kuil-kuil umum dan
keluarga.
Cakrawala Budaya
Mayoritas penduduk
Bali beragama Hindu.
Bali merupakan satu-
satunya provinsi di In-
donesia dengan pe-
nganut agama Hindu
lebih dari 90%. Su-
sunan masyarakat Hin-
du Bali dibagi menjadi
empat kasta, yaitu Brah-
mana, Ksatria, Waisya,
dan Sudra. Setiap kasta
memiliki gelar atau na-
ma sendiri yang tidak
boleh digunakan dalam
kasta lain.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.23
Pura Besakih merupakan salah satu
pura di Bali. Pura ini selain untuk tempat ibadah, juga
dijadikan tempat pariwisata.
Keberagaman Budaya di Indonesia
17
c)
Resi yadnya
: upacara pentahbisan pendeta
(
mediksa
).
d)
Buta yadnya
: upacara untuk kala dan buta yaitu
roh-roh penunggu.
b. Sistem Kekerabatan
Dulu perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta. Wanita
dari kasta tinggi tidak boleh kawin dengan laki-laki kasta
rendah, tetapi sekarang hal itu tidak berlaku lagi.
Perkawinan yang dianggap pantang adalah perka-
winan saudara perempuan suami dengan saudara laki-laki
istri (
mak
dengan
ngad
). Hal itu akan menimbulkan
bencana (
panes
).
Cara memperoleh istri berdasarkan adat ada dua, yaitu:
1)
memadik
,
ngindih
: dengan cara meminang keluarga
gadis;
2)
mrangkat
,
ngrorod
: dengan cara melarikan seorang
gadis.
c. Sistem Politik
Desa-desa di Bali dibuat berda-
sarkan kesatuan tempat. Desa-desa di
daerah pegunungan mempunyai pola
perkampungan memusat (banjar) yang
dikepalai oleh
khan boncor
(
khong
).
Selain itu di Bali juga dikenal kuil desa
yang disebut
kayangan tiga
. Kesa-
tuan organisasi lain yaitu
subak
dan
seka
.
Subak
merupakan organisasi
irigasi yang mempunyai kepala sendiri.
Seka
merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam
lapangan kehidupan khusus.
Seka
berfungsi menye-
lenggarakan upacara-upacara desa seperti:
seka baris
,
seka truna
,
dan seka gong
.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.24
Sebuah desa di Bali.
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.25
Subak merupakan organisasi
sistem irigasi/pengairan di Bali.
Antropologi SMA Jilid 1
18
d. Sistem Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Bali memiliki mata
pencaharian sebagai petani. Selain padi, pertanian yang
lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Peternakan di Bali
juga maju, yaitu ternak babi dan sapi. Selain itu juga
dikembangkan peternakan kambing, kerbau, dan kuda.
1) Perikanan: dikembangkan perikanan darat dan laut,
perikanan laut terdapat di pinggir pantai. Para nelayan
menggunakan
jangkung
(perahu penangkap ikan)
untuk mencari ikan tongkol, udang, dan cumi-cumi.
2) Di Bali juga banyak terdapat industri kerajinan,
kerajinan yang dibuat meliputi: benda-benda anyaman,
kain tenun, pabrik rokok, dan tekstil. Selain itu juga
banyak perusahaan yang menjual jasa, seperti biro
perjalanan, hotel, rumah makan, taksi, dan toko
kesenian. Tempat usaha terbesar terdapat di Gianyar,
Denpasar, dan Tabanan.
e. Sistem Kesenian
1) Seni Bangunan
Seni bangunan nampak pada bangunan candi
yang banyak terdapat di Bali, seperti Gapura
Candi Bentar.
2) Seni Tari
Tari tradisional Bali antara lain tari sanghyang,
tari barong, tari kecak, dan tari gambuh.
Tari modern antara lain tari tenun, tari nelayan,
tari legong, dan tari janger.
6. Kebudayaan Sawu
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Kebudayaan Sawu berkembang di Pulau Sawu, Nusa
Tenggara Timur. Bangsa yang mendiami adalah suku
bangsa Sawu Median. Agama Kristen sudah masuk di
Pulau Sawu, tetapi penduduknya masih banyak yang
memeluk agama asli.
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.27
Tari kecak termasuk
tarian di Bali yang sangat terkenal. Tari
ini dibawakan secara kolosal.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Lakukan studi pustaka
terhadap kebudayaan
suku bangsa Bali. Bagai-
mana eksistensi budaya
asli Bali di era globalisa-
si saat ini?
Kajilah masalah tersebut
melalui pendekatan an-
tropologi. Untuk men-
dukung tugas Anda, gu-
nakan buku-buku yang
terkini atau melalui inter-
net. Buatlah laporan ha-
sil kerja Anda, lalu pre-
sentasikan di depan
kelas.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.26
Gapura Candi Bentar
di Bali.
Keberagaman Budaya di Indonesia
19
Upacara-upacara kepercayaan asli, antara lain sebagai
berikut.
1) Upacara
Doe Mone Ae
(Dewa Besar) terdiri atas 3
Dewa, yaitu:
a)
Pulodo Wadu
: roh yang mengatur musim kemarau,
b)
Deo Rai
: roh yang mengatur musim hujan,
c)
Deo Heleo
: roh yang mengawasi hidup manusia.
2) Upacara agar terhindar dari penyakit.
3) Upacara kematian dipimpin oleh
Ratu More Pitu
.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Sawu adalah
patri-
lineal
. Perkawinan yang ideal adalah
una mohamode,
yaitu laki-laki menikah dengan anak perempuan saudara
laki-laki ibu.
c. Sistem Politik
Masyarakat Sawu menyebut daerahnya
Rai Hawu
yang berasal dari nama tokoh
Hawu Ga
. Pemerintahan
Hawu dibagi empat:
Haba
,
Dimu
,
Mahara,
dan
Liae
.
d. Sistem Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian
utama masyarakat Sawu adalah
bertanam di sawah dan di ladang.
Adapun peternakan yang diusahakan
adalah kerbau dan kuda.
e. Sistem Kesenian
Bentuk bangunan suku bangsa
Sawu adalah panggung yang berderet
di sepanjang sisi sebuah lapangan yang
terletak di perkampungan, yang ter-
kenal adalah
padao
dan
ledo han
.
7. Kebudayaan suku bangsa Dayak
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Masyarakat Dayak terbagi menjadi beberapa suku,
yaitu Ngaju, Ot, Danum, dan Ma’anyan di Kalimantan
Tengah. Kepercayaan yang dianut meliputi: agama Islam,
Kristen, Katolik, dan Kaharingan (pribumi). Kata Kaha-
ringan diambil dari
Danum Kaharingan
yang berarti air
kehidupan.
Masyarakat Dayak percaya pada roh-roh:
1)
Sangiang nayu-nayu
(roh baik);
2)
Taloh, kambe
(roh jahat).
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik)
Sistem kepercayaan asli
masih berkembang da-
lam masyarakat Indone-
sia. Demikian halnya de-
ngan masyarakat Sawu.
Kepercayaan asli apa
saja yang masih berta-
han sampai sekarang?
Kajilah masalah tersebut
melalui pendekatan an-
tropologi. Gunakan bu-
ku-buku yang relevan
untuk mendukung ja-
waban Anda. Lalu kum-
pulkan kepada bapak/
ibu guru.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.28
Bertanam di sawah merupakan mata
pencaharian utama masyarakat Sawu, selain berladang.
Antropologi SMA Jilid 1
20
Dalam syair-syair suci suku bangsa Ngaju
dunia roh disebut negeri raja yang berpasir
emas.
Upacara adat dalam masyarakat Dayak meli-
puti:
1) upacara pembakaran mayat,
2) upacara menyambut kelahiran anak, dan
3) upacara penguburan mayat.
Upacara pembakaran mayat disebut
tiwah
dan
abu sisa pembakaran diletakkan di sebuah
bangunan yang disebut
tambak
.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Dayak berdasarkan
ambilineal
yaitu menghitung hubungan masyarakat melalui
laki-laki dan sebagian perempuan.
Perkawinan yang ideal adalah perkawinan dengan
saudara sepupu yang kakeknya saudara sekandung
(
hajanen
dalam bahasa Ngaju). Masyarakat Dayak tidak
melarang gadis-gadis mereka menikah dengan laki-laki
bangsa lain asalkan laki-laki itu tunduk dengan adat istiadat.
c. Sistem Politik
Pemerintahan desa secara formal berada di tangan
pembekal
dan
penghulu
. Pembekal bertindak sebagai pe-
mimpin administrasi. Penghulu sebagai kepala adat dalam
desa. Kedudukan pembekal dan penghulu sangat terpan-
dang di desa, dahulu jabatan itu dirangkap oleh patih. Ada
pula penasihat penghulu disebut
mantir
.
Menurut A.B. Hudson hukum pidana RI telah berlaku
pada masyarakat Dayak untuk mendampingi hukum adat
yang ada.
d. Sistem Ekonomi
Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian
masyarakat Dayak. Selain bertanam padi mereka menanam
ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun
yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang.
Selain bercocok tanam mereka juga berburu rusa untuk
makanan sehari-hari. Alat yang digunakan meliputi
don
-
dang
,
lonjo
(tombak), dan
ambang
(parang).
Masyarakat Dayak terkenal dengan seni menganyam
kulit, rotan, tikar, topi, yang dijual ke Kuala Kapuas,
Banjarmasin, dan Sampit.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.30
Buah pinang
merupakan hasil ladang
masyarakat Dayak.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Carilah gambar-gambar
atau artikel mengenai
kebudayaan suku bang-
sa Dayak dalam koran,
majalah, atau internet.
Lalu buatlah kliping
yang menarik. Kumpul-
kan hasil kliping Anda
kepada bapak/ibu guru.
W
Gambar 1.29
Se-
orang kepala suku
bangsa Dayak dengan
mengenakan pakaian
tradisional.
Sumber:
Indonesian
Heritage,
2002
Keberagaman Budaya di Indonesia
21
e. Sistem Kesenian
Seni tari Dayak adalah tari
tambu
dan
bungai
yang bertema kepah-
lawanan, serta tari
balean dadas
,
bertema permohonan kesembuhan dari
sakit.
Rumah adat Dayak adalah rumah
betang
yang dihuni lebih dari 20 kepala
keluarga. Rumah betang terdiri atas
enam kamar, yaitu kamar untuk me-
nyimpan alat perang, kamar gadis,
kamar upa-cara adat, kamar agama,
dan kamar tamu.
8. Kebudayaan suku bangsa Makassar (Bugis)
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Masyarakat Bugis banyak tinggal di Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan. Mereka penganut Islam yang
taat. Masyarakat Bugis juga masih percaya dengan satu
dewa tunggal yang mempunyai nama-nama sebagai
berikut.
1) Patoto-e
: dewa penentu nasib.
2) Dewata Seuwa-e
: dewa t
unggal.
3) Turie a’rana
: kehendak tertinggi.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.32
Salah satu tarian suku bangsa Dayak.
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.31
Barang hasil anyaman dari rotan
yang dibuat masyarakat Dayak.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.33
Rumah betang adalah rumah adat suku bangsa Dayak.
Antropologi SMA Jilid 1
22
Masyarakat Bugis menganggap bahwa budaya (adat) itu
keramat. Budaya (adat) tersebut didasarkan atas lima
unsur pokok
panngaderreng
(aturan adat yang keramat
dan sakral), yaitu sebagai berikut.
1) Ade (‘ada dalam bahasa Makassar).
2) Bicara.
3) Rapang.
4) Wari’.
5) Sara’.
b. Sistem Kekerabatan
Perkawinan yang ideal di Makassar sebagai berikut.
1)
Assialang Marola
adalah perkawinan antara saudara
sepupu sederajat kesatu baik dari pihak ayah/ibu.
2)
Assialanna Memang
adalah perkawinan antara
saudara sepupu sederajat kedua baik dari pihak ayah/
ibu.
Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan anak dengan
ayah/ibu dan menantu dengan mertua.
Kegiatan-kegiatan sebelum perkawinan, meliputi:
1)
Mappuce
-
puce
: meminang gadis,
2) Massuro
: menentukan tanggal pernikahan,
3)
Maddupa
: mengundang dalam pesta perka-
winan.
c. Sistem Politik
Masyarakat Bugis Makassar kebanyakan mendiami
Kabupaten Maros dan Pangkajene. Mereka tinggal di
sebuah kampung yang terdiri atas 10 – 20 buah rumah.
Kampung pusat ditandai dengan pohon beringin besar yang
dianggap keramat dan dipimpin oleh kepala kampung
disebut
matowa
. Gabungan kampung disebut
wanua
sama
dengan kecamatan.
Lapisan masyarakat Bugis Makassar sebelum kolonial
Belanda adalah:
1)
ana’ karung
yaitu lapisan kaum kerabat raja,
2)
to-maradeka
yaitu lapisan orang merdeka,
3)
ata
yaitu lapisan budak.
d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Bugis-Makassar yaitu
pertanian, pelayaran, dan perdagangan. Masyarakat Bugis
Makassar juga telah mewarisi hukum niaga. Ammana
Praktik Antropologi
(Kecakapan Personal,
Akademik, dan
Menumbuhkan Rasa
Ingin Tahu)
Setiap suku bangsa di
Indonesia memiliki ke-
budayaan sendiri. Coba
Anda tuliskan keunikan-
keunikan kebudayaan
yang dimiliki oleh berba-
gai suku bangsa di In-
donesia. Untuk me-
nambah wawasan Anda,
carilah literatur-literatur
mengenai keaneka-
gaman budaya Indone-
sia di perpustakaan ter-
dekat di daerah Anda
atau melalui situs inter-
net.
Kumpulkan hasil kerja
Anda kepada bapak/ibu
guru.
Keberagaman Budaya di Indonesia
23
Sumber:
http://
images.google.co.id
W
Gambar 1.34 Salah satu mata
pencaharian masyarakat Bugis,
yaitu bertani. Selain itu, mereka ada
yang menjadi nelayan ataupun
berdagang.
Gappa dalam bukunya
Ade’allopiloping Bicaranna
Pabbalue
yang ditulis pada
abad ke-17, menyebutkan
sambil berlayar mereka
berdagang di pulau-pulau di
Indonesia. Selain itu mereka
juga membuat kerajinan
rumah tangga seperti tenunan
sarung.
e. Sistem Kesenian
Rumah adat suku bangsa Bugis
Makassar berupa panggung yang
terdiri atas 3 bagian sebagai
berikut.
1)
Kalle balla
: untuk tamu, tidur,
dan makan.
2)
Pammakkang
: untuk me-
nyimpan pusaka.
3)
Passiringang
: untuk me-
nyimpan alat pertanian.
f. Pakaian adat
Pakaian adat khas wanita Bugis
Makassar adalah
baju bodo
.
Baju
bodo
berupa kain sarung yang
berwarna merah hati, biru, dan
hijau.
9. Kebudayaan suku bangsa Asmat
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Suku bangsa Asmat percaya bahwa nenek moyang
mereka berasal dari patung. Dalam mitologi masyarakat
Asmat, Dewa Fumeripits (Sang Pencipta) terdampar di
pantai, namun nyawanya diselamatkan oleh sekelompok
burung.
Dewa Fumeripits selanjutnya tinggal sendirian. Oleh
karena itu, ia kemudian membangun sebuah rumah panjang
yang diisi dengan patung manusia dan
tifa
(gendang).
Sumber:
http://images.google.co.id
W
Gambar 1.36
Baju bodo adalah
pakaian adat wanita Bugis Makassar.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.35
Rumah adat suku bangsa Bugis.
Antropologi SMA Jilid 1
24
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
S
Gambar 1.38
Berburu
merupakan salah satu mata
pencaharian suku bangsa Asmat.
Ajaibnya, patung tersebut berubah menjadi manusia dan
menari-nari.
Suku bangsa Asmat juga mengenal adanya roh nenek
moyang di sekitar lingkungannya. Adapun roh-roh tersebut,
yaitu sebagai berikut.
1)
Yi - O w
: roh nenek moyang yang baik maka disimbolkan
dengan upacara-upacara adat.
2)
Osbopon
: roh jahat yang membawa penyakit.
Upacara-upacara besar yang dilakukan oleh suku bangsa
Asmat sebagai berikut.
1)
Mbismbu
: upacara pembuatan
mbis
(patung nenek
moyang yang diukir).
2)
Yentpokmbu
: upacara pembuatan rumah.
3)
Mbipokkumbu
: upacara topeng.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Asmat bersifat
monogami
, yaitu pernikahan satu pasang suami dengan
istri. Namun sekitar 25% perkawinan-perkawinan
masyarakat Asmat bersifat poligami. Semua klen dalam
tiap masyarakat desa Asmat diklasifikasikan dalam dua
golongan, masing-masing merupakan suatu kelompok.
c. Sistem Politik
Pemimpin Asmat memiliki derajat yang sama dengan
warga-warga lain tetapi harus lebih pandai dan ahli dalam
bidang tertentu. Biasanya seseorang yang menang perang
akan diminta menjadi pemimpin.
Masyarakat Asmat juga mengenal struktur masya-
rakat atau
aipem
. Fungsi
aipem
adalah untuk meningkatkan
kualitas dengan melakukan persaingan.
d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Asmat antara lain
meramu sagu dan berburu binatang (babi hutan). Masya-
rakat Asmat yang tinggal di daerah hulu menanam pohon
pada kebun-kebun mereka.
Pemerintah Indonesia memerhatikan pendidikan suku
bangsa Asmat, yaitu melakukan kerja sama dengan
organisasi penyiaran agama Katolik di Belanda dan Ameri-
ka. Selain itu, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
Asmat, sagu dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor.
e. Sistem Kesenian
Kesenian Asmat yang terkenal adalah ukir-ukiran
yang terbuat dari kayu seperti patung, topeng, tifa, dan
tombak. Selain itu juga alat-alat rumah tangga seperti kapak
dari batu.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.37
Pemimpin suku
bangsa Asmat.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Personal
dan Akademik)
Suku bangsa Asmat ter-
kenal dengan karya seni
patungnya. Apa saja
keistimewaan-keisti-
mewaan dalam patung
karya suku bangsa As-
mat? Kumpulkan hasil
tugas Anda kepada ba-
pak/ibu guru.
Keberagaman Budaya di Indonesia
25
10. Kebudayaan suku bangsa Dani
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Suku bangsa Dani tinggal di Lembah Baliem, Irian
Jaya. Suku Dani lebih suka disebut suku bangsa Parim/
suku bangsa Baliem. Suku bangsa Dani percaya pada roh,
yaitu roh laki-laki (
Suangi Ayoka
) dan roh perempuan
(
Suangi Hosile
).
Suku bangsa Dani mempercayai
atou,
yaitu kekuatan
sakti yang berasal dari nenek moyang yang diturunkan
kepada anak lelakinya. Kekuatan tersebut meliputi:
1) kekuatan menjaga kebun,
2) kekuatan menyembuhkan penyakit, dan
3) kekuatan menyuburkan tanah.
b. Sistem Kekerabatan
Kekerabatan masyarakat suku bangsa Dani bersifat
patrilineal
, pernikahan suku bangsa Dani bersifat poligami.
Keluarga batih ini tinggal di satu satuan tempat tinggal yang
disebut silimo. Berdasarkan mitologi, suku bangsa Dani
berasal dari sepasang suami istri yang tinggal di Kampung
Maina di Lembah Baliem.
c. Sistem Politik
Kepala suku besar disebut
ap kain
. Pemimpin suku disebut
watlangka
. Selain itu juga terdapat pemimpin pada bidang
tertentu, sebagai berikut.
1)
Ap Menteg
: kepala perang.
2)
Ap Horeg
: kepala suku kesuburan.
3)
Ap Ubalik
: kepala suku adat.
Pemimpin dalam masyarakat Dani harus dapat menjadi
panutan bagi rakyatnya. Oleh sebab itu pemimpin tersebut
juga harus memiliki kemampuan, antara lain berdiplomasi,
bercocok tanam, berburu, keberanian, dan ramah.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.40
Orang Dani.
W
Gambar 1.39 Patung hasil karya suku bangsa
Asmat sangat terkenal sampai ke mancanegara
sampai sekarang masih dilestarikan.
Sumber:
Ensiklopedi Nasional Indonesia,
1997
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Personal)
Lakukan studi pustaka
mengenai suku bangsa
Dani. Carilah buku-buku
di perpustakaan sekolah
atau di daerah Anda.
Fokuskan kajian Anda
mengenai hasil-hasil
kebudayaan suku bang-
sa Dani. Lengkapilah
hasil tugas Anda de-
ngan gambar-gambar
kebudayaan tersebut.
Tulislah hasil kerja Anda
dalam bentuk laporan
tertulis yang rapi. Lalu
kumpulkan kepada ba-
pak/ibu guru.
Antropologi SMA Jilid 1
26
d. Sistem Ekonomi
Mata pencaharian suku bangsa Dani adalah bercocok
tanam ubi kayu dan ubi jalar yang disebut
hipere
. Selain
berkebun, mata pencaharian suku bangsa Dani adalah
beternak babi. Babi dipelihara dalam kandang yang
bernama
wamai
.
Bagi suku bangsa Dani, babi memiliki manfaat yang
cukup banyak, antara lain dagingnya untuk dimakan, tulang-
tulangnya untuk pisau dan hiasan, dan darahnya untuk
perlengkapan upacara adat.
e. Sistem Kesenian dan kerajinan
Kesenian masyarakat suku
bangsa Dani dapat dilihat dari cara
membangun rumah dan beberapa
bangunan suku bangsa Dani antara
lain sebagai berikut.
1)
Honae
: merupakan rumah adat
suku bangsa Dani. Honae ber-
bentuk bulat dan atapnya berasal
dari rumput kering.
2)
Ebeai
: rumah wanita,
ebe
artinya
tubuh/pusat dan
ai
artinya rumah.
3)
Wa m a i
artinya kandang babi yang
berbentuk persegi panjang dan
disekat sebanyak jumlah
ebeai
.
Kerajinan masyarakat suku bangsa Dani antara lain
korok
:
alat sejenis parang,
sege
: alat sejenis tugal untuk melubangi
tanah,
moliage
: sejenis kapak batu dengan ujung dari besi,
dan
wim
: busur panah. Peralatan-peralatan tersebut
biasanya diberi hiasan atau diukir agar nampak indah.
Dari berbagai ragam budaya daerah berikut unsur-unsurnya
yang merupakan identifikasi suku, adakah unsur-unsur kebudayaan
asing yang terserap dalam kebudayaan bangsa Indonesia?
Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa kebudayaan
bangsa berasal dari kebudayaan daerah dan unsur-unsur
kebudayaan asing yang sifatnya positif, sebagai hasil seleksi yang
sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, dapat diambil
dan dimasukkan sebagai kebudayaan bangsa, sehingga kebudayaan
bangsa Indonesia tidak serba asli dan tidak serba asing.
S
Gambar 1.41
Penduduk suku bangsa Dani di pe-
dalaman Papua membuat rumah berbentuk honae, yaitu
bundar, tanpa jendela, dan atapnya berasal dari rumput
kering.
Sumber:
Ensiklopedi Populer Anak,
1998
Keberagaman Budaya di Indonesia
27
B. Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya
Lokal
Dalam hidupnya, manusia memiliki naluri untuk
mengembangkan daerah kekuasaannya dengan melakukan migrasi
atau perpindahan. Perpindahan tersebut berawal dari upaya
manusia memenuhi kebutuhannya yang berkaitan dengan mata
pencahariannya. Proses migrasi ini membawa dampak terhadap
proses penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain.
Dengan adanya migrasi (perpindahan manusia dari daerah
satu ke daerah lain), maka terjadilah proses difusi, akulturasi,
asimilasi, dan penetrasi budaya.
Menurut William A. Haviland, difusi adalah penyebaran
kebiasaan atau sistem adat istiadat dari kebudayaan yang satu
kepada kebudayaan yang lain. Menurut Koentjaraningrat, akulturasi
adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-
unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses yang
timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing,
sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan asli.
Menurut Koentjaraningrat, asimilasi adalah proses sosial yang
terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Selanjutnya sifat khas dari unsur-unsur
kebudayaan masing-masing berubah menjadi kebudayaan cam-
puran.
Adapun penetrasi kebudayaan adalah
masuknya pengaruh kebudayaan asing yang
sedemikian rupa, sehingga menimbulkan
perubahan kebudayaan secara besar-besaran
dalam waktu yang relatif singkat.
Indonesia yang terletak di antara dua
benua dan dua samudra, memiliki peluang
terjadinya proses interaksi sosial dari berbagai
bangsa sekaligus membuka proses difusi atau
penyebaran kebudayaan melalui jalur perda-
gangan, baik lokal maupun antarnegara. Me-
lalui perdagangan inilah terjadi kontak kebu-
dayaan antarsuku bangsa, baik suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia maupun dari
mancanegara.
S
Gambar 1.42
Interaksi antarsuku bangsa dalam
perdagangan, membuka terjalinnya proses penyebaran
kebudayaan. Melalui perdagangan laut inilah awal proses
penyebaran kebudayaan asing masuk ke Indonesia.
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,
2005
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat
menjelaskan pengaruh
budaya asing terha-
dap budaya lokal.
Antropologi SMA Jilid 1
28
S
Gambar 1.43
Bagi masyarakat Surakarta dan Jogjakarta,
sekatenan merupakan bentuk kebudayaan asli suku bangsa
Jawa yang telah dipadukan dengan nuansa kebudayaan Is-
lam.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik,
Sosial, dan Personal)
Lakukan kunjungan ke
suatu daerah di dekat
Anda. Amatilah menge-
nai kemungkinan ma-
suknya unsur-unsur
asing. Bagaimana pe-
ngaruhnya terhadap
budaya masyarakat di
daerah tersebut? Ana-
lisislah melalui pende-
katan antropologi, lalu
buatlah laporan dari
hasil pengamatan Anda.
Presentasikan di depan
kelas.
Perpindahan unsur-unsur kebudayaan dapat terjadi tanpa
disertai adanya proses perpindahan kelompok manusia atau bangsa-
bangsa dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu dapat terjadi
dalam proses perdagangan ataupun pelayaran, di mana para
pedagang selain melakukan transaksi dagang, juga memperkenalkan
kebudayaan bangsa mereka. Demikian pula yang dilakukan para
penyebar agama. Agama Islam misalnya, masuk ke Indonesia
dibawa oleh pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.
Proses penyebaran kebudayaan didominasi melalui jalur
perdagangan laut, maka dari itu penduduk di daerah pesisir memiliki
kebudayaan campuran. Pengaruh kebudayaan asing yang dibawa
kaum pedagang ataupun pelaut banyak memengaruhi pola
kebudayaan masyarakat pribumi yang tinggal di daerah pesisir
atau di sekitar pelabuhan tempat mendaratnya pedagang asing.
Pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal
secara umum dapat dijumpai dalam bentuk sebagai berikut.
1. Sistem Religi
Bergesernya sistem religi yang
berakar pada kepercayaan tradisional
menuju sistem religi yang berlandaskan
ajaran agama, merupakan contoh
konkret adanya pengaruh kebudayaan
asing terhadap kebudayaan lokal. Bang-
sa Indonesia pada awalnya menganut
sistem kepercayaan kepada roh-roh
leluhur maupun kekuatan gaib yang
diwariskan secara turun temurun. Na-
mun, kini telah terkikis dengan adanya
ajaran agama yang menekankan ke-
pada satu tujuan penyembahan yakni
Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun de-
mikian bukan berarti sistem religi tra-
disional yang merupakan kebudayaan
asli bangsa Indonesia telah punah. Hal ini tampak dalam bentuk
upacara adat tradisional yang telah mengalami penyesuaian
dengan sistem religi yang berdasarkan agama. Misal: upacara
sedekah laut, upacara sekaten, dan upacara yaqowiyu,
merupakan bentuk-bentuk kebudayaan yang menggabungkan
unsur religi tradisional dengan agama.
2. Sistem Pengetahuan
Setiap suku bangsa memiliki sistem pengetahuan yang
membentuk unsur kebudayaan lokal. Sebelum unsur
pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi kebudayaan
Keberagaman Budaya di Indonesia
29
lokal, nenek moyang kita telah mengenal
pengetahuan tentang kemaritiman, gejala
alam, perubahan musim, berburu, berco-
cok tanam sampai kepada pengetahuan
tentang pengobatan tradisional. Masuknya
kebudayaan asing dengan membawa
bentuk sistem pengetahuan yang lebih
modern telah mengubah cara pandang
masyarakat terhadap keadaan alam
sekitarnya. Pengetahuan tradisional yang
cenderung berlandaskan pada kemam-
puan
intuitif
yang
irasional
berubah ke
pola pemikiran yang lebih
rasional
. Misal: penemuan obat-
obatan tradisional merupakan bentuk pengembangan
pengetahuan tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang
dipadukan dengan pengetahuan modern (ilmu farmasi),
sehingga menghasilkan obat yang alami dan bebas dari bahan
kimia.
Demikian halnya pengaruh kebudayaan asing di bidang
pengetahuan yang berkaitan dengan cara bercocok tanam,
telah mengubah pola kehidupan petani tradisional menjadi lebih
produktif.
3. Sistem Teknologi
Teknologi merupakan salah satu
unsur kebudayaan yang berkaitan dengan
peralatan yang dipergunakan manusia
untuk mengubah keadaan sekitarnya
maupun keadaan dirinya demi terpenu-
hinya kebutuhan hidup. Sistem teknologi
tradisional yang menjadi unsur kebudaya-
an lokal menyangkut tentang:
a. alat-alat produksi;
b. senjata;
c. wadah;
d. alat untuk menyalakan api;
e. makanan dan minuman;
f. pakaian dan perhiasan;
g. tempat berlindung atau rumah;
h. alat-alat transportasi.
Masuknya kebudayaan asing banyak memengaruhi
teknologi tradisional yang berdampak pada peningkatan
kesejahteraan manusia.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.44
Penemuan obat-obatan tradisional
merupakan bentuk pengembangan pengetahuan
tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang dipadukan
dengan pengetahuan modern sehingga menghasilkan obat
alami yang bebas dari bahan kimia.
S
Gambar 1.45
Mekanisasi dalam pertanian, telah
menggeser peralatan tradisional dengan alat modern
dalam pengolahan tanah. Hal itu membawa dampak
terhadap peningkatan produksi pertanian.
Sumber:
Negara dan Bangsa,
1998
Antropologi SMA Jilid 1
30
Praktik Antropologi
(Kecakapan Personal
dan Sosial)
Diskusikanlah dengan
rekan Anda mengenai
kata-kata dalam bahasa
Indonesia yang berasal
dari bahasa asing dan
telah menjadi kosakata
bahasa Indonesia.
Presentasikan hasil dis-
kusi Anda dalam diskusi
kelas.
4. Sistem Kesenian
Dari waktu ke waktu kesenian tradisional sebagai salah
satu unsur kebudayaan lokal mulai ditinggalkan oleh
masyarakatnya terutama para generasi muda. Masuknya
kesenian mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili
jiwa muda, banyak menggeser ruang gerak kesenian
tradisional. Salah satu upaya
untuk mempertahankan kesenian
tradisional agar tetap lestari
adalah dengan memadukan
unsur-unsur kebudayaan asing
ke dalam kesenian tradisional
tersebut. Misal: kesenian musik
campur sari, merupakan bentuk
kesenian yang memadukan
unsur-unsur kesenian tradisional
dengan unsur-unsur kesenian
modern. Pementasan seni per-
tunjukan tradisional, seperti:
lenong dan wayang kulit, banyak
menyisipkan unsur-unsur kese-
nian modern untuk menarik
penonton khususnya kalangan
anak muda.
5. Bahasa
Bahasa merupakan sistem perlambang dalam komuni-
kasi. Salah satu ciri suatu suku bangsa adalah memiliki bahasa
daerah yang merupakan bahasa komunikasi antarwarga dalam
kelompok suku bangsa yang bersangkutan.
Pengaruh kebudayaan asing terhadap perkembangan
bahasa daerah sangatlah besar. Terutama di daerah pesisir,
di mana penduduknya banyak berinteraksi dengan suku bangsa
lain (asing) yang memiliki komposisi bahasa yang berbeda
dengan komposisi bahasa induknya. Misal: bahasa Jawa yang
diterapkan di daerah pesisir berbeda dengan bahasa Jawa yang
ada di daerah pedalaman.
Secara umum, pengaruh kebudayaan asing khususnya
dalam bahasa, bukan menghilangkan bahasa lokal, namun justru
memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal
tersebut. Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang ber-
asal dari kata-kata bahasa asing yang telah diserap menjadi
kosakata bahasa Indonesia.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.46
Lenong merupakan kesenian tradisional yang
menyisipkan unsur-unsur kesenian modern.
Keberagaman Budaya di Indonesia
31
C. Hubungan Antarbudaya Lokal di Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan kesatuan dari bangsa yang
majemuk, artinya bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa
dengan berbagai kebudayaan. Menurut hasil penelitian Van
Vollenhoven, aneka ragam suku bangsa yang bermukim di wilayah
Indonesia diklasifikasikan berdasarkan sistem lingkaran-lingkaran
hukum adat yang meliputi 19 daerah, sebagai berikut.
1. Aceh
2. Gayo - Alas dan Batak, Nias, dan Batu
3. Minangkabau dan Mentawai
4. Sumatra Selatan dan Enggano
5. Melayu
6. Bangka dan Belitung
7. Kalimantan
8. Sangir Talaud
9. Gorontalo
10. Sulawesi Selatan
11. Toraja
12. Ternate
13. Ambon-Maluku dan Kepulauan Barat Daya
14. Irian
15. Timor
16. Bali dan Lombok
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur
18. Surakarta dan Jogjakarta
19. Jawa Barat
Masing-masing kelompok yang terangkum dalam lingkaran
hukum adat tersebut menurut Van Vollenhoven memiliki pola
kebudayaan yang khas. Dengan demikian ada beberapa suku
bangsa yang memiliki kesamaan kebudayaan, sehingga dianggap
menjadi satu kelompok, meskipun secara geografis mereka
terpisah. Misal: dalam klasifikasi tersebut kebudayaan Gayo-Alas,
Batak, Nias, dan Batu dianggap sebagai satu kelompok yang sama.
Demikian pula Ambon, Maluku, dan Kepulauan Barat Daya
dianggap satu kelompok. Pengelompokan beberapa suku bangsa
yang dianggap memiliki pola kebudayaan yang sama tersebut,
menunjukkan adanya interaksi sosial yang sangat erat antara
kelompok masyarakat yang berbeda suku bangsa dalam jangka
waktu yang sangat lama secara terus menerus, sehingga mem-
bentuk karakter pola kebudayaan yang sama.
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat
menjelaskan hubung-
an antarbudaya lokal di
Indonesia.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.47
Van
Vollenhoven.
Antropologi SMA Jilid 1
32
Adanya pengelompokan suku bangsa tersebut menunjukkan
bahwa antara suku bangsa yang satu dan lainnya telah terjalin
hubungan sosial yang erat, sehingga terjadi proses asimilasi yang
menghilangkan perbedaan unsur-unsur kebudayaan yang ada.
Hubungan antara suku bangsa yang tercermin dalam bentuk
hubungan kebudayaan lokal dapat kita temukan dalam bentuk unsur-
unsur kebudayaan berikut ini.
1. Bahasa
Hubungan antara kebudayaan lokal, tercermin dalam
bentuk persebaran bahasa daerah, sebagai bentuk persebaran
unsur kebudayaan lokal. Hal itu sebagai dampak interaksi sosial
antara kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaan. Misal:
penduduk suku bangsa Jawa yang tinggal berbatasan dengan
wilayah suku bangsa Sunda (Jawa Barat) antara lain Cilacap
dan Brebes, memiliki ragam bahasa yang merupakan perpaduan
antara bahasa Jawa dan Sunda. Demikian halnya penduduk
suku bangsa Jawa yang berbatasan dengan wilayah Madura,
memiliki ragam bahasa yang menunjukkan perpaduan antara
bahasa Jawa dan Madura. Perpaduan bahasa tersebut ter-
cermin dalam bentuk logat atau dialek. Dialek bahasa Jawa
penduduk Brebes berbeda dengan dialek bahasa Jawa pen-
duduk Semarang, berbeda dengan penduduk Solo, dan berbeda
pula dengan penduduk Surabaya, meskipun mereka sama-
sama menggunakan bahasa Jawa.
Di era kehidupan sekarang ini, khususnya di kalangan
remaja, pemakaian dialek bahasa Betawi seperti
gue
(saya),
lu
(kamu),
udah
(sudah),
bantuin dong
(tolong dibantu), dan
sebagainya menyebar hampir ke seluruh wilayah di Indone-
sia, khususnya di lingkungan remaja perkotaan. Hal ini ber-
kaitan erat dengan proses urbanisasi yang menjadikan ibukota
sebagai tujuan utama kaum urban.
2. Sistem Kesenian
Hubungan yang terjalin antarkebudayaan lokal dapat
terlihat pada unsur kesenian. Jalinan interaksi sosial antarsuku
bangsa, biasa terjadi melalui kegiatan ekspansi, migrasi maupun
perdagangan. Misal: perkembangan seni pertunjukan wayang,
tidak hanya terbatas di lingkungan masyarakat Jawa saja,
melainkan dapat dijumpai pada masyarakat Sunda dan Bali
meskipun berbeda jenisnya.
Demikian halnya dengan tari topeng. Perkembangan tari
topeng dapat dijumpai dalam kebudayaan masyarakat Betawi,
Sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Personal
dan Sosial)
Lakukan pengamatan
terhadap kehidupan
sehari-hari masyarakat
di sekitar Anda. Adakah
unsur-unsur bahasa
dari daerah lain yang di-
gunakan oleh masyara-
kat tersebut? Jika ada
berikan contoh-contoh-
nya. Bandingkan hasil
pengamatan Anda de-
ngan hasil pengamatan
teman Anda.
Keberagaman Budaya di Indonesia
33
3. Sistem Teknologi
Meningkatnya peradaban suatu suku bangsa sekaligus
menandai proses perubahan kebudayaan lokal. Pola kehidupan
masyarakat yang dinilai lebih maju berpengaruh terhadap pola
kehidupan masyarakat yang tingkat peradabannya masih
sederhana. Melalui proses migrasi maupun interaksi perda-
gangan, telah terjadi saling memengaruhi terhadap kebudayaan
lokal. Misal: kehidupan suku terasing yang hidup di pedalaman
akhirnya akan mampu menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat luar yang lebih modern, setelah mereka membuka
diri menjalin interaksi sosial dengan masyarakat luar. Di bidang
teknologi, penyesuaian tersebut dapat berupa: alat rumah
tangga dan pakaian.
D. Potensi Keberagaman Budaya dalam Masya-
rakat
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa
dan masing-masing memiliki berbagai macam budaya yang berbeda.
Kebudayaan yang dikembangkan di daerah dinamakan kebudayaan
daerah. Kebudayaan daerah merupakan bagian-bagian dari kebu-
dayaan nasional. Contoh: bahasa dan sastra Indonesia, bendera
Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, termasuk kebu-
dayaan nasional.
S
Gambar 1.48
Wayang kulit, merupakan salah satu seni pertunjukan
tradisional Jawa, sedangkan wayang golek merupakan salah satu seni
pertunjukan tradisional Sunda. Kedua jenis wayang tersebut meskipun
berbeda medianya, namun sama-sama mengangkat kisah Ramayana dan
Mahabarata.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat
melakukan pengamat-
an terhadap potensi-
potensi budaya yang
dimiliki bangsa Indone-
sia.
Antropologi SMA Jilid 1
34
Manifestasi budaya nasional dapat kita saksikan dari cara
berpakaian, cara berbahasa, cara berperilaku, dan dari peralatan
materi atau artefak yang dimiliki bangsa Indonesia.
1. Pakaian
Kebaya yang dipakai wanita-wanita In-
donesia merupakan salah satu contoh wujud
budaya nasional. Penggunaannya tidak
terbatas pada suku, kalangan atau golongan
tertentu saja.
Jenis pakaian lain yang mempunyai sifat
seperti kebaya ini adalah pakaian bermotif
batik. Pakaian batik ini bahkan sudah menjadi
simbol yang membedakan orang Indonesia
dengan orang non-Indonesia.
2. Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan wujud budaya nasional.
Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfungsi sebagai
berikut.
a. Lambang kebangsaan nasional.
b. Lambang identitas nasional.
c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa.
d. Alat penghubung antardaerah dan antarbudaya.
3. Perilaku
Perilaku yang dikenal bangsa asing sebagai budaya
nasional Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Gotong royong.
b. Musyawarah untuk mufakat.
c. Ramah tamah.
d. Toleransi dan hormat menghormati.
4. Peralatan
Banyak sekali peralatan materi atau
arsitek yang menjadi kebanggaan nasional.
Misalnya: Candi Borobudur, Prambanan,
Mendut, dan Panataran.
Kebudayaan daerah di samping mempunyai
ciri-ciri umum (misal: pakaian, rumah, perumahan,
bahasa, perkawinan, dan lain-lain) terdapat pula
ciri-ciri khusus yang menyertainya, misalnya
kesenian daerah. Kesenian daerah merupakan hal
yang penting dalam mewujudkan kebudayaan
nasional, karena kebudayaan nasional merupakan
hasil dari berbagai kebudayaan di daerah. Oleh
Sumber:
http://
images.google.co.id
W
Gambar 1.49
Baju batik menjadi
sebuah simbol
bangsa Indonesia
yang membeda-
kan dengan bangsa
non-Indonesia.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.50 Borobudur merupakan hasil budaya
yang termasuk salah satu kebanggaan nasional.
Keberagaman Budaya di Indonesia
35
karena itu, proses perwujudan kebudayaan nasional perlu
diintegrasikan dari unsur-unsur kebudayaan daerah. Dalam hal ini
kebudayaan daerah berperan memperkaya kebudayaan nasional.
Maka dari itu pihak-pihak yang bergerak dalam bidang kebudayaan
daerah harus mengarahkan tujuannya pada dua hal, sebagai berikut.
1.
Mengupayakan agar kebudayaan daerah itu menjadi identitas
dan kebanggaan masyarakat dari daerah pendukungnya,
sehingga berfungsi dan bermanfaat di daerah.
2.
Mengupayakan agar unsur-unsur kebudayaan daerah itu
dijadikan bahan untuk dijadikan kebudayaan nasional, sehingga
berfungsi dan terasa manfaatnya secara nasional.
Hingga saat ini masih banyak kalangan yang mempertanyakan
apa benar kebudayaan nasional itu ada. Mereka beranggapan
bahwa kebudayaan yang ada pada masyarakat kita dikembangkan
oleh masyarakat di daerah-daerah.
Kebudayaan nasional itu memang ada. Dalam UUD 1945
pasal 32 disebutkan pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia. Pasal 32 UUD 1945 tersebut mengandung makna bahwa
kebudayaan nasional itu ada dan pemerintah harus memajukannya.
Mengapa harus dimajukan? Sebab kebudayaan nasional adalah
identitas kita sebagai suatu bangsa, sehingga perlu kita kembangkan.
Untuk itu pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat
memajukan kebudayaan nasional tersebut.
Praktik Antropologi
(Apresiasi terhadap
Keragaman Suku
Bangsa)
Negara Indonesia meru-
pakan negara yang mul-
tietnis dan multikultural.
Seluruh bangsa yang
tinggal dari Sabang sam-
pai Merauke adalah
saudara. Oleh karena itu,
kita harus selalu menjaga
persatuan dan kesatuan
bangsa.
Berikan pendapat Anda,
usaha-usaha apa saja
yang harus dilakukan
untuk memelihara per-
satuan, kesatuan, dan
kepentingan seluruh
bangsa Indonesia?
Kumpulkan hasil kerja
Anda kepada bapak/ibu
guru.
Sumber:
Indonesian Heritage,
2002
S
Gambar 1.51
Kebudayaan yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia
merupakan potensi budaya nasional.
Antropologi SMA Jilid 1
36
Kebudayaan nasional atau kebudayaan bangsa adalah
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha seluruh rakyat Indo-
nesia. Kebudayaan lama dan asli yang telah ada di daerah-daerah
seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Di
samping itu, pengaruh-pengaruh yang positif dari kebudayaan asing
yang dapat memperkaya kebudayaan nasional, kita pandang
sebagai kebudayaan nasional juga.
Dengan demikian menurut Undang-Undang Dasar 1945
bahwa kebudayaan nasional berasal dari kebudayaan daerah dan
unsur-unsur kebudayaan asing yang sifatnya positif sebagai hasil
seleksi dengan mengambil unsur-unsur yang diperlukan untuk
pembangunan nasional. Maka tepatlah jika dikatakan bahwa
kebudayaan nasional itu “
tidak serba asli dan tidak serba
asing
”.
Contoh:
Bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur kebudayaan
nasional. Bahasa Indonesia berkembang dari bahasa Melayu (asli)
dan unsur-unsur serapan dari bahasa-bahasa asing (Inggris,
Belanda, Arab, India). Sebagai unsur kebudayaan nasional bahwa
bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antarsuku
bangsa, sehingga bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu
bangsa. Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa negara.
Sekalipun kita mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara, namun bahasa-bahasa yang ada di daerah-daerah (bahasa
daerah) tetap hidup. Pada Permusyawaratan Peragaman Indone-
sia yang diselenggarakan di Kota Solo pada tahun 1935 terdapat
sejumlah tokoh yang berbicara mengenai kebudayaan nasional, di
antaranya Sutan Takdir Alisyahbana dan Poerbatjaraka. Keduanya
membuat semacam kompromi, yaitu dengan mengusulkan pada
kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan yang
memiliki inti (kultur), sedangkan kulit bersifat peradaban barat.
Seorang ahli Antropologi Indonesia Koentjaraningrat menjelaskan
mengenai fungsi kebudayaan nasional sebagai berikut.
1.
Kebudayaan nasional merupakan suatu sistem gagasan dan
perlambang yang memberikan identitas kepada warga negara
Indonesia.
2.
Kebudayaan Indonesia merupakan suatu sistem gagasan dan
perlambang yang dapat dijadikan atau dipakai oleh semua
warga negara Indonesia yang bhinneka untuk saling berkenal-
an. Dengan demikian dapat memperkuat kesetiakawanan dan
solidaritas.
Praktik Antropologi
(Apresiasi terhadap
Keanekaragaman
Budaya)
Kerjakan di buku tugas
Anda.
1. Bagaimana penda-
pat Anda dengan
adanya sikap fanatik
terhadap kebuda-
yaan sendiri yang
berlebihan? Jelas-
kan pendapat Anda.
2. Selain bahasa Indo-
nesia, pakaian batik,
dan bendera merah
putih, contoh apa la-
gi yang dapat digu-
nakan sebagai sim-
bol budaya nasio-
nal?
Kumpulkan hasil kerja
Anda kepada bapak/ibu
guru.
Keberagaman Budaya di Indonesia
37
Lebih lanjut Koentjaraningrat menjelaskan bahwa suatu unsur
kebudayaan dapat berfungsi menjadi unsur kebudayaan nasional,
jika memiliki tiga syarat sebagai berikut.
1.
Hasil karya rakyat Indonesia atau hasil karya zaman lampau
yang berasal dari daerah-daerah yang sekarang termasuk
wilayah Indonesia.
2.
Hasil karya rakyat Indonesia dengan tema pikirannya harus
mengandung ciri-ciri khas Indonesia.
3.
Hasil karya rakyat Indonesia yang menjadi kebanggaan banyak
orang dan oleh karena itu mereka mengidentifikasikan dirinya
pada unsur-unsur kebudayaan tersebut.
4.
Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap
keberagaman budaya.
E. Pemecahan Permasalahan Akibat Kebera-
gaman Budaya
Dalam kehidupan masyarakat dapat ditemukan adanya dua
macam persoalan, yaitu:
1.
masalah masyarakat (
scientific or social problems
) adalah
permasalahan yang menyangkut analisis tentang macam-
macam gejala kehidupan masyarakat.
2.
problema sosial (
ameliorative or social problems
) adalah
permasalahan yang berkaitan dengan gejala-gejala abnormal
masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau bahkan
untuk menghilangkannya.
Namun pada prinsipnya masalah sosial menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral. Kriteria utama suatu masalah sosial adalah tidak
adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial
dengan kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur utama
dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata dalam kehidupan.
Adapun beberapa masalah sosial yang dihadapi
masyarakat pada umumnya sebagai berikut.
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan di
mana seseorang tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok keluarga secara wajar/
layak, yang disebabkan oleh penghasilan
kecil/sedikit. Misalnya: makan tidak bisa
tiga kali sehari dengan gizi yang cukup dan
tidak mampu membiayai sekolah anak-
anaknya.
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat
menjelaskan peme-
cahan permasalahan
akibat keberagaman
budaya.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.52
Kemiskinan termasuk salah satu
masalah sosial yang dihadapi masyarakat.
Antropologi SMA Jilid 1
38
2. Kejahatan
Kejahatan merupakan perilaku
melawan hukum atau norma yang berlaku
untuk memperoleh keuntungan bagi diri
atau kelompoknya. Dalam kehidupan mo-
dern ditemukan adanya gejala "
white col-
lar crime
" atau "kejahatan kerah putih",
suatu bentuk kejahatan yang dilakukan
oleh orang-orang berduit untuk melawan
hukum. Misal: melakukan penyuapan,
manipulasi data untuk menghindari pajak,
dan korupsi.
3. Disorganisasi keluarga
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga
sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal
memenuhi kewajibannya sesuai dengan peranan sosialnya.
Disorganisasi keluarga dapat berupa: perceraian, hilangnya
komunikasi antaranggota keluarga, hubungan di luar per-
kawinan, perselingkuhan, dan krisis keluarga.
4. Masalah generasi muda dalam masyarakat modern
Masalah generasi muda pada umumnya ditandai dengan
keinginan untuk melawan dan sikap yang apatis. Masalah
generasi muda muncul karena kurangnya penanaman nilai-
nilai sosial oleh orang tua, munculnya organisasi-organisasi
pemuda informal yang perilakunya tidak disukai para orang
tua dan munculnya usaha dari generasi muda untuk
mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang
disesuaikan dengan nilai-nilai kaum muda.
5. Peperangan
Masalah peperangan berbeda
dengan masalah sosial lainnya karena
menyangkut beberapa masyarakat
sekaligus, sehingga memerlukan
kerjasama internasional untuk penye-
lesaiannya. Peperangan menyebabkan
disorganisasi dalam pelbagai aspek
kemasyarakatan, baik bagi negara
yang keluar sebagai pemenang ataupun
negara yang menderita kekalahan.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.53
Perampokan termasuk tindakan yang
melawan hukum.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.54
Peperangan sebagai penyebab disorganisasi
dalam pelbagai aspek kemasyarakatan baik bagi negara
pemenang ataupun negara yang menderita kekalahan.
Keberagaman Budaya di Indonesia
39
6. Pelanggaran terhadap norma-
norma masyarakat
Bentuk pelanggaran terhadap norma
masyarakat yang menimbulkan perma-
salahan sosial antara lain dalam bentuk:
pelacuran (
prostitusi
), kenakalan anak
(
delinquency
), alkoholisme, homo-
seksualitas, maupun bentuk perilaku me-
nyimpang lainnya.
7. Masalah kependudukan
Penduduk bagi suatu negara me-
rupakan modal dasar pembangunan, ka-
rena penduduk merupakan subjek se-
kaligus objek pembangunan. Negara ber-
tanggung jawab terhadap pemenuhan
kesejahteraan penduduk. Negara akan
mengalami kendala yang besar manakala
jumlah penduduk yang meningkat pesat
tanpa diimbangi dengan peningkatan
produksi.
8. Masalah lingkungan hidup
Modernisasi merupakan upaya yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejah-
teraan bagi penduduk, namun dampak
negatif dari modernisasi adalah terjadinya
pencemaran lingkungan alam yang meng-
akibatkan rusaknya lingkungan.
9. Birokrasi
Birokrasi adalah suatu organisasi yang dimaksudkan
untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus
demi tercapainya tujuan tertentu. Birokrasi merupakan
organisasi yang bersifat
hirarkis
yang ditetapkan secara
rasional untuk mengkoordinasikan pekerjaan orang-orang demi
kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.
Menurut pandangan Max Weber, birokrasi paling sedikit
mencakup lima unsur, yaitu:
a. organisasi;
b. pengerahan tenaga;
c. sifat yang teratur;
d. bersifat terus menerus;
e. mempunyai tujuan.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.57
Pencemaran
merupakan salah satu dam-
pak dari modernisasi.
Sumber:
http://
images.google.co.id
W
Gambar 1.55
Mi-
num-minuman keras me-
rupakan bentuk pelang-
garan terhadap norma
masyarakat.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.56
Jumlah penduduk yang
besar akan menjadi kendala jika tanpa
diimbangi dengan peningkatan produksi.
Antropologi SMA Jilid 1
40
Jika dilihat pada pembagian kekuasaan maka di dalam suatu
organisasi terdapat:
a. penguasa dan mereka yang dikuasai;
b. hirarki, yaitu urut-urutan kekuasaan secara vertikal atau
bertingkat dari atas ke bawah;
c. ada pembagian tugas horizontal, yaitu pembagian tugas
antara beberapa bagian, di mana bagian-bagian tersebut
mempunyai kekuasaan dan wewenang yang setingkat atau
sederajat;
d. ada suatu kelompok sosial.
Berkaitan dengan keberagaman kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat majemuk, terdapat berbagai permasalahan, antara lain
sebagai berikut.
1. Etnosentrisme
Masalah besar yang melekat pada pluralisme kebudayaan
adalah konsep etnosentrisme, yaitu kepercayaan bahwa
kebudayaan sendiri lebih baik daripada semua kebudayaan
lain. Menurut Melvile Herkovits, setiap kebudayaan yang
melembagakan etnosentrisme akhirnya mendasarkan kebijak-
sanaannya atas keadaan
psikokultural
yang tidak
riil
. Salah
satu contoh bentuk etnosentrisme yang paling mengesankan
dalam sejarah kehidupan manusia modern adalah Nazi Jerman.
Orang Jerman di bawah Hitler menganggap dirinya sebagai
ras terpilih yang ditakdirkan untuk memerintah dunia. Mereka
ingin menanamkan kebudayaan mereka, yakni: kesenian,
politik, teknologi, bahasa, dan agama mereka di negara-negara
yang mereka taklukkan.
Pada prinsipnya sikap etnosentrisme memiliki kecende-
rungan destruktif terhadap kebudayaan-kebudayaan lain,
sehingga mengakibatkan disintegrasi dan disorganisasi dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk.
2. Anomie
Anomie adalah suatu gejala sosial yang sangat unik
sebagai akibat adanya perubahan sosial-budaya yang selalu
bergantian, sementara itu sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu,
masyarakat seolah kehilangan pedoman untuk menentukan
mana yang baik dan mana yang buruk.
Dalam sejarah kehidupan manusia, setiap pergantian pola
kepemimpinan suatu kelompok masyarakat atau negara akan
terjadi gejolak yang cenderung bersifat anarkhis. Keruntuhan
rezim Saddam Hussein di Irak menyebabkan terjadinya
MOTIVASI
Indonesia merupakan
negara yang memiliki
keanekaragaman bu-
daya. Kerukunan antar-
bangsa dengan budaya
yang berbeda-beda sa-
ngat penting sekali.
Kemukakan ide/ga-
gasan Anda mengenai
cara-cara untuk meni-
ngkatkan solidaritas
antarbudaya di Indone-
sia. Kumpulkan ide/ga-
gasan Anda kepada ba-
pak/ibu guru untuk di-
bahas dalam diskusi
kelas.
Keberagaman Budaya di Indonesia
41
kerusuhan, penjarahan, dan tindak kekerasan di seluruh penjuru
Irak. Anomie terjadi sebagai dampak negatif terjadinya
perubahan kebudayaan yang bersifat frontal.
3. Cultural lag
Proses penyebaran kebudayaan asing tidak selalu
berlangsung serentak, melainkan kadang hanya sepotong-
sepotong, sehingga menimbulkan suatu bentuk ketimpangan
kebudayaan atau
cultural lag
.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
merupakan bentuk perubahan kebudayaan yang berasal dari
proses difusi atau penyebaran kebudayaan yang tidak disertai
dengan penyesuaian sikap mental yang selaras dengan
perubahan kebudayaan, akan mengakibatkan ketertinggalan
budaya atau ketimpangan budaya. Dalam
kehidupan masyarakat luas tampak nyata bahwa
modernisasi yang terwujud dalam bentuk
kebudayaan
materiil
tidak diimbangi dengan
kemajuan kebudayaan
immateriil
. Contoh: banyak
pesawat telepon umum yang tidak berfungsi
karena ulah tangan jahil. Salah satu contoh konkret
adanya ketimpangan budaya di tengah ma-
syarakat, di mana masyarakat mau menerima
hasil teknologi maju tanpa diimbangi dengan
pengetahuan yang cukup tentang perlunya
perawatan terhadap benda-benda teknologi mo-
dern tersebut.
Menurut William F. Ogburn, banyak permasalahan yang
disebabkan oleh ketidakmampuan manusia menyesuaikan diri
dengan problema yang terus menerus muncul dalam
kebudayaan dan lembaga-lembaganya. Suatu ketertinggalan
(
lag
) juga terjadi apabila laju perubahan dari dua atau lebih
unsur-unsur kebudayaan yang mempunyai korelasi tidak
sebanding, sehingga unsur yang satu tertinggal oleh unsur
lainnya. Terutama dalam hal kebudayaan
materiil
dengan
kebudayaan
nonmateriil.
4. Mestizo culture
Mestizo culture
, yaitu suatu proses percampuran unsur
kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lain yang
mempunyai simbol dan sifat berbeda. Ciri yang tampak dari
perubahan ini yaitu sifat formalismenya yang hanya dapat
meniru bentuknya tanpa mengetahui arti sesungguhnya.
Contoh: peningkatan pola pamer kekayaan akibat dari iklan
atau promosi yang ditawarkan.
Praktik Antropologi
(Kecakapan Akademik
dan Sosial)
Lakukan pengamatan
terhadap kehidupan
masyarakat di sekitar
Anda. Adakah gejala-
gejala
cultural lag
akibat majunya tekno-
logi masa kini? Buatlah
laporan tertulis menge-
nai hasil pengamatan
Anda. Lalu kumpulkan
kepada bapak/ibu guru.
Sumber:
http://
images.google.co.id
S
Gambar 1.58 Telepon umum
yang tidak berfungsi karena
tangan jahil.
Antropologi SMA Jilid 1
42
Kondisi psikologis yang terkait dalam gejala
mestizo cul-
ture
adalah munculnya kecemasan dan ketidakpuasan
seseorang terhadap apa yang telah dimilikinya. Kondisi sema-
cam ini merupakan sasaran empuk bagi produsen benda-benda
konsumsi yang terus menerus menawarkan produk terbarunya
setiap saat. Kondisi demikian ini memudahkan munculnya
disintegrasi sosial akibat adanya kesenjangan antara
masyarakat kelas bawah, kelas menengah, dan kelas atas.
5. Rejection (penolakan)
Proses perubahan kebudayaan yang berlangsung terlalu
cepat sering menimbulkan penolakan dari sejumlah besar ang-
gota masyarakat, khususnya dari kalangan generasi tua atau
kelompok konservatif yang masih sangat memegang teguh
adat istiadat tradisional. Akulturasi dalam tingkat tertentu besar
kemungkinannya akan timbul pemberontakan dan revolusi,
contohnya terjadinya Revolusi Kuba dan Revolusi Merah di
Cina.
Penerapan program keluarga berencana di
Indonesia pada awalnya mendapatkan banyak
tantangan. Kalangan tertentu banyak menentang
program keluarga berencana sebagai suatu
perilaku menyimpang yang melawan kodrat.
Namun dalam perkembangan lebih lanjut pro-
gram keluarga berencana diterima sebagai salah
satu alternatif terbaik untuk mengatasi laju
kepadatan penduduk.
Berbagai usaha telah dilakukan manusia
untuk mengatasi berbagai masalah sosial.
Berbagai analisis dan metode telah diterapkan,
namun permasalahan selalu ada. Metode yang
dipergunakan dalam pemecahan masalah sosial
ada yang bersifat preventif dan ada pula yang
bersifat represif.
Metode pemecahan masalah yang bersifat preventif lebih
sulit diterapkan karena harus didasarkan pada penelitian yang
mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial.
Adapun metode represif lebih banyak dilaksanakan, yaitu
dengan cara mengambil suatu tindakan untuk mengatasi
munculnya gejala permasalahan. Di dalam mengatasi masalah
sosial tidak perlu semata-mata melihat aspek sosiologis tetapi
juga aspek-aspek lainnya. Dengan demikian digunakan ilmu
pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk me-
mecahkan masalah sosial yang dihadapi.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.59
Penerapan program ke-
luarga berencana pada awalnya mendapat-
kan banyak tantangan. Namun dalam per-
kembangannya diterima sebagai salah satu
alternatif terbaik untuk mengatasi laju
kepadatan penduduk.
Keberagaman Budaya di Indonesia
43
Berkaitan dengan masalah disorganisasi sebagai akibat
adanya perubahan kebudayaan yang berlangsung secara terus
menerus, salah satu usaha untuk mengatasi masalah
disorganisasi adalah dengan mengadakan suatu perencanaan
sosial (
social planning
) yang baik. Untuk mengadakan
perencanaan sosial yang baik terlebih dahulu harus ditelaah
masalah-masalah sosial yang sedang dihadapi masyarakat.
Perencanaan sosial (
social planning
) menjadi ciri umum
bagi masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau
perkembangan. Menurut pandangan sosiologi, suatu
perencanaan sosial harus didasarkan pada pengertian tentang
bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah
ke taraf yang modern dan kompleks. Di samping itu harus
ada pengertian terhadap hubungan manusia dengan alam seki-
tar, hubungan antara golongan-golongan dalam masyarakat,
dan pengaruh-pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat
dan kebudayaan.
Suatu perencanaan sosial harus didasarkan pada speku-
lasi atau cita-cita pada keadaan yang sempurna. Perencanaan
sosial dari sudut sosiologi merupakan alat untuk mendapatkan
perkembangan sosial, yaitu dengan jalan menguasai serta
memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta menciptakan
tata tertib sosial.
Perencanaan sosial juga bertujuan untuk menghilangkan
atau membatasi keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan ma-
terial atau teknologi. Suatu gejala dewasa ini adalah timbulnya
masalah sosial yang disebabkan oleh keterbelakangan di bidang
teknologi. Beberapa bentuk permasalahan yang berkaitan
dengan penyalahgunaan sumber-sumber alam, demoralisasi
kehidupan keluarga, angka kejahatan yang tinggi, dan sakit
jiwa, merupakan akibat dari keterbelakangan di bidang
teknologi.
Hal pertama yang harus ditempuh untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan menyesuaikan lembaga-
lembaga kemasyarakatan dengan kondisi-kondisi kemajuan
serta perkembangan teknologi yang ada. Sesudah hal itu diatasi
barulah mengatasi permasalahan-permasalahan yang meng-
ganggu masyarakat.
Penyesuaian terhadap kehidupan yang berkembang bergan-
tung pada adanya suatu pengertian mengenai bekerjanya ma-
syarakat. Menurut George A Ludenberg, ketidaksanggupan
memecahkan masalah disebabkan oleh:
1.
kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan
kekuatan-kekuatan yang membentuk hubungan antarmanusia;
Praktik Antropologi
(Kecakapan Sosial dan
Personal)
Lakukan pengamatan
terhadap kondisi sosial-
budaya masyarakat di
sekitar Anda. Adakah
penolakan-penolakan
dari masyarakat terha-
dap masuknya budaya-
budaya baru? Buatlah
laporan tertulis dari
hasil pengamatan Anda,
lalu kumpulkan kepada
bapak/ibu guru.
Antropologi SMA Jilid 1
44
2.
kepercayaan bahwa masalah sosial dapat diatasi dengan
adanya keinginan untuk memecahkan permasalahan tersebut
tanpa mengadakan penelitian-penelitian yang mendalam dan
objektif.
Menurut Ludenberg, kesukaran yang utama terletak pada
kepercayaan umum bahwa hubungan-hubungan sosial tidak tunduk
pada penelitian ilmiah. Juga karena masyarakat percaya bahwa
pemecahan-pemecahan masalah sosial telah diketahui dan tinggal
diterapkan saja. Kepercayaan tersebut merupakan anggapan yang
keliru, karena setiap masalah sosial harus diteliti agar diketahui
faktor-faktornya supaya diketemukan cara-cara untuk mengatasi-
nya. Perencanaan sosial bukanlah semata-mata menjadi tugas para
ahli ataupun aparat negara, melainkan memerlukan dukungan
masyarakat, karena masyarakat terlibat di dalamnya.
Suatu perencanaan sosial tidak akan berarti jika individu-
individu anggota masyarakat tidak belajar untuk menelaah gejala-
gejala sosial secara objektif, sehingga masing-masing dapat turut
serta dalam perencanaan tersebut.
Untuk melaksanakan perencanaan sosial dengan baik
diperlukan organisasi yang baik, yang berarti adanya disiplin di
satu pihak serta hilangnya kebebasan di pihak lain. Suatu
konsentrasi wewenang juga diperlukan untuk merumuskan dan
menjalankan perencanaan agar tidak terseret oleh perubahan-
perubahan tekanan atau kepentingan-kepentingan dari golongan
yang sudah mapan. Perlu adanya upaya proses pelembagaan dalam
diri warga masyarakat dalam hal perencanaan sosial tersebut.
F. Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap
Keberagaman Budaya
Kondisi masyarakat majemuk yang memiliki aneka ragam
kebudayaan, merupakan salah satu faktor penghambat proses inte-
grasi nasional. Mengapa demikian? Keanekaragaman kebudayaan
di satu sisi memberikan kontribusi devisa negara jika ditinjau dari
keunikan kebudayaan yang dikelola sebagai aset pariwisata, namun
di sisi lain amat rentan, sehingga terjadilah konflik sosial.
Hampir semua negara-negara yang penduduknya heterogen
selalu akrab dengan konflik. India, Filipina, termasuk Indonesia,
setiap saat mudah tersulut konflik sosial yang bernuansa SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). Adapun Jepang, salah
satu negara maju di dunia yang berada di kawasan Asia, merupakan
negara dengan penduduk yang kebudayaannya homogen, sehingga
dalam banyak hal memudahkan proses perencanaan dalam
menyusun kebijaksanaan, sebab tidak ada golongan tertentu yang
merasa dirugikan atau diprioritaskan.
Tujuan pembelajaran
Anda adalah dapat me-
nunjukkan sikap tole-
ransi dan empati sosial
terhadap keberagaman
budaya.
Keberagaman Budaya di Indonesia
45
Kondisi rawan konflik sebagai akibat dari masyarakat yang
multikultural seperti di Indonesia ini jauh telah lama dirasakan oleh
para pejuang kemerdekaan bangsa. Itulah sebabnya pada tanggal
28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia mengadakan Kongres
Pemuda II dan menghasilkan suatu kesepakatan bersama dalam
bentuk Sumpah Pemuda. Pernyataan tersebut tak lain bertujuan
mulia yakni mewujudkan satu kesatuan bangsa Indonesia yang
bulat dan utuh meskipun terdiri atas beraneka ragam suku dan
budaya.
Sejak awal para pejuang bangsa Indonesia menyadari bahwa
kunci utama tercapainya kemerdekaan adalah persatuan. Sejarah
membuktikan bahwa keberhasilan bangsa kolonial menguasai dan
menjajah Indonesia dengan menerapkan politik adu domba (
devide
et impera
). Dengan memecah belah maka kekuatan sebesar apa
pun bisa dilemahkan dan dihancurkan. Itulah yang pernah dialami
bangsa Indonesia selama ratusan tahun.
Demikan halnya dalam upaya mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan keanekaragaman kebudayaan, kita perlu
bercermin pada sejarah, yaitu mengedepankan persatuan untuk
mengatasi berbagai permasalahan. Disorganisasi dan disintegrasi
sebagai buah perubahan kebudayaan hanya dapat diatasi dengan
mengupayakan persatuan. Untuk mencapai persatuan dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk dengan aneka ragam
kebudayaan adalah dengan mengembangkan sikap toleransi dan
sikap empati pada diri setiap warga.
Toleransi adalah adanya sikap tenggang
rasa yang bertujuan memberikan kebebasan
orang lain untuk menjalankan haknya. Sikap
toleransi sangat bertolak belakang dengan sikap
etnosentrisme yang memandang rendah kebu-
dayaan lain. Dengan memiliki sikap toleransi,
menunjukkan luasnya pola pikir seseorang
sekaligus menunjukkan pemahamannya menge-
nai kondisi alam semesta yang sangat beraneka
ragam ini. Sikap toleransi merupakan landasan
utama seseorang dalam membangun kehidupan
yang penuh ketenangan di lingkungan masya-
rakat yang multikultural.
Untuk dapat memiliki sikap toleransi diperlukan pengendalian
diri, sehingga tingkat kearifan dan kebijaksanaan seseorang dalam
memandang lingkungannya merupakan suatu sistem yang saling
membutuhkan. Untuk mengembangkan sikap toleransi inilah para
pendiri bangsa Indonesia menetapkan lambang negara Indonesia
adalah Garuda Pancasila dengan motto "Bhinneka Tunggal Ika".
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,
2005
S
Gambar 1.60
Sikap toleransi dan empati dapat
mempererat persatuan dan kesatuan.
Antropologi SMA Jilid 1
46
Dengan memiliki sikap toleransi, maka keanekaragaman
kebudayaan bukan lagi sebagai bentuk hambatan melainkan justru
merupakan kekuatan potensial yang mendorong terwujudnya
masyarakat adil dan makmur. Adapun sikap empati adalah suatu
sikap yang menunjukkan turut merasakan apa yang dialami oleh
orang lain, yaitu dengan mencoba menempatkan dirinya dalam
kondisi orang lain. Pada hakikatnya sikap empati ditunjukkan dalam
bentuk perasaan "senasib dan sepenanggungan". Dengan memiliki
sikap empati, maka bukan sekedar toleransi yang ditunjukkan dalam
kehidupan masyarakat majemuk ini, melainkan juga semangat
kegotongroyongan atau kerja sama tanpa memandang perbedaan
yang ada. Sikap empati bangsa Indonesia yang majemuk ini tampak
pada sebagian dari masyarakat Indonesia yang tertimpa musibah/
bencana alam. Kedahsyatan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh,
serta gempa bumi yang memporakporandakan sebagian wilayah
Jawa bagian selatan beberapa waktu yang
lalu telah menggugah sikap empati masyarakat
luas. Masyarakat membantu dengan mem-
berikan bantuan, ada juga yang bergotong ro-
yong membangun kembali kawasan yang
hancur akibat bencana alam, tanpa memer-
hatikan perbedaan yang ada. Semua bahu
membahu dan merasa turut terpanggil untuk
membantu meringankan beban penderitaan
sesamanya. Bahkan dari mancanegara yang
jelas-jelas bukan bagian dari Indonesia turut
serta memberikan contoh kepada kita bahwa
mereka bersikap empati terhadap apa yang
dialami bangsa Indonesia itu.
RANGKUMAN
Praktik Antropologi
(Kecakapan Sosial)
Diskusikanlah dengan
teman kelompok belajar
Anda mengenai contoh
konkret toleransi dan si-
kap empati yang mudah
dijumpai dalam kehidup-
an di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat
sekitar pemukiman An-
da. Presentasikan hasil
diskusi Anda dalam dis-
kusi kelas.
Sumber:
http://images.google.co.id
S
Gambar 1.61
Pemberian bantuan kepada korban
bencana alam merupakan salah satu bentuk empati.
x
Indonesia memiliki berbagai macam
kebudayaan seperti kebudayaan
Batak, Minangkabau, Jawa, Bali, dan
Bugis–Makassar. Semua kebudaya-
an itu memiliki sistem religi, sistem
kekerabatan, serta sistem ekonomi
dan kesenian yang berbeda-beda.
Unsur-unsur tersebut dapat mem-
perkaya kebudayaan bangsa yang
dapat mewujudkan budaya nasional.
x
Budaya nasional merupakan bagian-
bagian yang telah diterima sebagai
kebudayaan Indonesia yang umum-
nya berasal dari budaya daerah dan
budaya asing yang sudah disaring
(yang mana yang cocok/sesuai de-
ngan kepribadian bangsa Indonesia).
x
Cara-cara yang dapat kita lakukan
untuk menghargai kebudayaan-
kebudayaan suku bangsa kita sendiri,
antara lain sebagai berikut.
– Tunjukkan bahwa kita peduli
misalnya dengan perkataan, per-
buatan, atau pemikiran.
Keberagaman Budaya di Indonesia
47
– Lakukanlah kerja sama misalnya
dalam mengerjakan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab
bersama.
– Usahakanlah menjaga hubungan
yang baik dengan siapa pun ter-
masuk dengan kawan yang
berlainan suku.
– Hormatilah perbedaan, karena
berbeda bukanlah berarti buruk/
keliru.
x
Budaya lokal merupakan adat istia-
dat, kebudayaan yang sudah berkem-
bang, atau sesuatu yang sudah menja-
di kebiasaan yang sukar diubah yang
terdapat di suatu daerah tertentu.
UMPAN BALIK
Coba diskusikan kembali materi bab ini dengan baik,
sehingga Anda menguasai dan paham tentang:
1. budaya lokal di Indonesia,
2. pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal,
3. hubungan antarbangsa dalam masyarakat di Indonesia,
4. potensi keberagaman budaya dalam masyarakat,
5. pemecahan masalah akibat keberagaman budaya,
6. sikap toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya.
Apabila masih ada materi yang belum Anda kuasai tanya-
kan kepada teman atau bapak/ibu guru. Sesudah paham materi
pada bab ini, selanjutnya pelajarilah bab berikutnya pada buku
ini.
UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Ilmu yang mempelajari dasar-dasar
kebudayaan manusia, sejarah pertum-
buhan, dan persebaran kebudayaan
disebut ....
a . arkeologi
b. etnologi
c . somatologi
d. etnolinguistik
e . paleoantropologi
2. Persamaan etnis Jawa dengan etnis
Sunda jika dilihat dari dimensi keseim-
bangan mencari jodoh adalah mencari
yang ....
a. adanya kesadaran untuk berbuat
baik
b. sama-sama memiliki harta yang
banyak
c. memiliki pandangan jauh ke depan
d. memiliki garis keturunan yang baik
e. status sosialnya sederajat
Antropologi SMA Jilid 1
48
3. Dari sejumlah pernyataan berikut yang
tidak sesuai dengan karakteristik
kebudayaan adalah ....
a. kebudayaan bersifat dinamis
b. kebudayaan selalu mengalami
perkembangan
c. tidak ada kebudayaan yang statis
d. kebudayaan berubah secara lambat
e. peradaban berubah secara cepat
4. Wujud kebudayaan berupa sistem
sosial (aktivitas, organisasi) dalam
kesenian di antaranya sebagai berikut,
kecuali
....
a. pementasan kesenian
b. sekolah seni
c. tata tertib pagelaran seni
d. organisasi tari
e. sanggar tari
5. Berikut ini merupakan ciri-ciri yang
tampak umum pada kebudayaan
daerah,
kecuali
....
a. pakaian
b. peralatan rumah tangga
c. perumahan
d. ideologi
e. bahasa
6. Kebudayaan nasional merupakan
identitas kita sebagai suatu bangsa,
sedangkan kebudayaan daerah meru-
pakan identitas ....
a . lokal
d. suku
b. regional
e. klan
c . mondial
7. Suku bangsa Indonesia yang memiliki
ciri rambut ikal kecil-kecil tinggal di ....
a. Provinsi Bali
b. Provinsi Lampung
c. Provinsi Kalimantan Timur
d. Provinsi Sulawesi
e. Provinsi Papua
8. Salah satu contoh masyarakat di nega-
ra kita yang menarik garis keturunan
dari pihak ibu adalah ....
a. Sunda
b. Jawa
c. Madura
d. Minangkabau
e . Bugis
9. Menurut Taylor bentuk paling primitif
dari religi adalah ....
a . animisme
b. dinamisme
c. samangatisme
d. politheisme
e. monotheisme
10. Ahli antropologi yang menjelaskan
bahwa organisasi sosial mencakup
pranata-pranata yang menentukan
kedudukan laki-laki dan perempuan
dalam masyarakat adalah ....
a. Herkovits
b. Malinowski
c. E. B. Taylor
d. Emil Durkheim
e. Koentjaraningrat
B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Apa yang dimaksud bahwa “kebuda-
yaan nasional itu tidak serba asli dan
tidak serba asing”? Jelaskan pendapat
Anda.
2. Bagaimana cara menjalin persatuan
dan kesatuan antarbudaya yang ber-
aneka ragam? Uraikan pendapat
Anda.
3. Seorang ahli antropologi yang ber-
nama Honingman berpendapat bahwa
kebudayaan itu paling tidak memiliki
tiga wujud. Sebutkan ketiga wujud
tersebut. Jelaskan pendapat Anda.
Keberagaman Budaya di Indonesia
49
4. Bagaimana perkembangan budaya
lokal di daerah Anda? Adakah unsur-
unsur lama yang hilang? Jika ada,
apakah faktor penyebabnya? Uraikan
jawaban Anda.
5. Sikap konkret apa yang bisa Anda
lakukan guna mengembangkan sikap
empati sosial terhadap keberagaman
budaya di negara kita? Uraikan pen-
dapat Anda.
STUDI KASUS
Anggota Dewan Dirawat Relawan
Sleman – Lebih dari tiga bulan
memantau kondisi bencana membuat
anggota Dewan Sleman stres. Untuk
mengembalikan kondisinya, kemarin para
wakil rakyat ini mendapat
assists
(perawatan, Red) dari tim relawan yang
tergabung dalam
International
Scientology Assists Team
. Para relawan
melakukan perawatan 10 – 15 menit.
“Terus terang kami juga stres
memikirkan bencana ini. Mungkin kamu
juga perlu terapi
assists
. Gimana tidak
stres musibah kok terus terjadi,” kata
seorang anggota dewan sambil tertawa,
di sela-sela audiensi antara Komisi C
DPRD Sleman juga Relawan
Interna-
tional Scientology Assists Team,
kemarin.
Pernyataan seorang anggota dewan
ini, kontan disambut baik oleh para
relawan. Maka mereka pun kemudian
sibuk menggelar lembaran kertas koran di
lantai aula, sebagai alas tidur anggota
dewan yang ingin diterapi.
Dalam audiensi yang dipimpin Ketua
Komisi C. Endri Nugraha Laksana ini,
Co-
ordinator Leader
tim relawan Gary
Bromwell menjelaskan, kedatangan
mereka dalam rangka silaturahmi ke
wakil-wakil rakyat setelah selama sekitar
dua bulan mereka terjun ke lapangan
membantu penanganan trauma para
korban gempa.
Dalam audiensi Gary dari Australia
didampingi
Public Relation International
Scientology Assist Team
Charlotte Scholz
dari Swedia serta sejumlah relawan asli
Indonesia juga bermaksud meminta saran
dan nasihat untuk program lebih lanjut di
lapangan.
Terapi terhadap korban gempa yang
mengalami trauma, dilakukan dengan
metode
assists
, yaitu untuk menghapuskan
kenangan-kenangan pahit atau buruk
akibat bencana. Terapi dilakukan dengan
cara merangsang normalisasi saraf tanpa
menggunakan obat-obatan apa pun. “Ka-
mi sangat berterima kasih atas perhatian
tim relawan,” ujar Mulyono Sigit, di sela-
sela audiensi.
Sumber:
Jawa Pos,
2006
Bacalah contoh kasus dalam kutipan artikel di atas.
Bencana alam yang menimpa masyarakat Jawa Tengah dan
Jogjakarta telah menimbulkan empati warga dari luar daerah
tersebut, bahkan dari masyarakat luar negeri.
Antropologi SMA Jilid 1
50
1.
Sikap empati apa yang ditunjukkan oleh warga masyarakat
terhadap korban bencana alam dalam kutipan artikel di atas?
2.
Faktor-faktor apa yang menyebabkan warga masyarakat
termotivasi untuk membantu korban bencana alam? Analisislah
melalui pendekatan antropologi.
3.
Mengapa kita harus merasa saling memiliki terhadap
keanekaragaman budaya bangsa kita?
4.
Usaha-usaha apa saja yang harus kita lakukan guna menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa?
5.
Sudahkah Anda memiliki sikap empati terhadap lingkungan di
sekitar daerah Anda?